"Tapi, dia terlanjur ngomong dengan korban bahwa akan ada pesanan," paparnya, Sabtu (20/4/2024), dikutip dari TribunSolo.com.
E tetap merekayasa pesanan takjil berasal dari pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed selama bulan puasa.
Baca juga: Sejumlah Catering Solo Rugi Hampir Rp 1 Miliar, Dapat Orderan Fiktif Sahur di Masjid Sheikh Zayed
Setiap hari, kedua pengusaha catering mengirimkan 800 porsi makanan untuk buka puasa jamaah Masjid Raya Sheikh Zayed.
"Korban sudah kulakan. Akhirnya, untuk menutup malu, dia menyampaikan kepada pihak Zayed itu sodakoh dari hamba Allah."
"Dan korbannya atas nama Slamet dan Supodo yang merupakan mertuanya sendiri," lanjutnya.
Akibat perbuatannya, E dapat dijerat pasal penipuan, 378 KUHP.
"Sementara kita masih lanjut. Korban kan dua, kalau korban mau (damai), tapi kan pihak Slamet orang luar," tukasnya.
Menurut Ismanto, kasus penipuan ini cukup unik lantaran pelaku tak memperoleh keuntungan dari aksinya.
Baca juga: Gibran Soroti Order Fiktif Makanan Sahur di Masjid Sheikh Zayed, Pengusaha Catering Rugi Rp1 Miliar
Pengakuan Korban
Mertua E sekaligus korban, Supodo, mengatakan pelaku tak kunjung membayarkan uang pesanan makanan hingga lebaran.
Supodo mengungkapkan E berpura-pura memiliki hubungan dekat dengan pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dan mendapatkan pesanan untuk takjil selama Ramadan.
“Sering menunjukkan WA kayanya dalam lingkungan situ entah berkaitan apa nggak tahu. Saya betul-betul mengirim dan bisa menyerahkan,” ungkapnya, Sabtu, dikutip dari TribunSolo.com.
Ia menjelaskan dalam perjanjian awal, pembayaran dilakukan setiap seminggu sekali.
Namun, pelaku selalu menghindar ketika jatuh tempo dengan alasan uang dari Masjid Raya Sheikh Zayed belum turun.
"Otomatis pengajuan dari masjid. Saya sudah yakin karena sering keluar masuk masjid,” bebernya.