"Yang jelas saya sudah konfirmasi kepada satkernya yang bersangkutan sedang melaksanakan cuti atau izin," tambah dia.
Pihaknya pun menuturkan, dari hasil penyelidikan dan penyudukan, kesimpulan sementara bahwa Brigadir Ali meninggal karena bunuh diri.
"Untuk lain-lain hal dan segala macamnya silakan tanya di kesatuan asalnya,"
"Yang penting saya udah melakukan penyelidikan, penyidikan, disimpulkan, sementara ini bunuh diri," jelas Ade.
Masalah Autopsi
Istri korban, Osin menuturkan, bahwa ia tak menyangka hal ini bisa terjadi.
Selain itu, Osin juga tak percaya dan tak mungkin suaminya bunuh diri.
Pasalnya, sang suami mencintai anak-anaknya.
"Dia sayang anak-anak, tidak mungkin berbuat seperti itu," ujar Novita, dikutip dari TribunJakarta.com.
Ia pun mengaku bahwa yang pertama kali menghubungi kalau suaminya meninggal adalah bos dari suaminya.
"Bosnya yang telepon katanya Ali bunuh diri di dalam mobil. Saya kaget tapi sampai saat ini kami keluarga tidak percaya," lanjut dia.
Baca juga: Dari CCTV Polisi Yakin Brigadir Ridhal Bukan Korban Pembunuhan, Motif Masalah Pribadi Didalami
Ia pun meminta bukti terhadap kematian suaminya, namun bosnya enggan memberi bukti lantaran takut Osin syok.
Sementara itu, kini jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi sudah dimakamkan di kampung halamannya di Desa Kalasey 1, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Minggu (28/4/2024).
Diketahui, jenazah korban hingga saat ini belum dilakukan autopsi.
Jenazah Barigadir Ali diberangkatkan dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 02.27 WIB dan tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado sekira pukul 06.34 Wita.