Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muara Jambi segera direvitailisasi seiring ditandatangani dua kontrak kerja antara Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan dengan dua penyedia jasa yang akan melakukan konstruksi fisik pembangunan museum serta konstruksi fisik penataan lingkungan KCBN Jambi.
Kontrak konstruksi fisik pembangunan museum, ditandatangani oleh Kepala PPK Pembangunan Museum M Natsir Muslim Ridwan dan Senior Vice President Head of Building Operation Division PT PP (Persero) Andek Prabowo. Sedangkan kontrak kedua, yang menyangkut konstruksi fisik penataan lingkungan kawasan cagar budaya, ditandatangani oleh PPK Penataan Lingkungan Yanto H.M. Manurung dan Senior Vice President Divisi Operasi 1 PT Brantas Abipraya (Persero) Arviga Bigwanto.
Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Drs. Fitra Arda, Plt Inspektur I Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Masrul Latif serta Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Jambi Agus Widiatmoko.
Baca juga: Cara Dapat Tiket Masuk Gratis Museum MACAN, Klik di museummacan.org
Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid mengatakan, sejak tahun lalu pihaknya telah merencanakan penataan Muara Jambi dan pembangunan museum.
"Kehadiran langsung Pak Presiden di lokasi mempercepat prosesnya, meskipun proses hingga tanda tangan kontrak memakan waktu yang cukup panjang dan terimakasih kepada Inspektorat Jenderal yang telah mengawal proses ini dengan teliti dan efisien," kata Hilmar Farid dalam keterangannya, Sabtu (27/4/2024).
Dikatakan Hilmar, proyek ini memiliki nilai prestisius karena bertujuan untuk mewariskan kebudayaan, bukan hanya sekadar membangun dan menata lingkungan.
"Pesan saya bagi yang bekerja di lapangan tolong kerja dengan hati, kerja bersih dan pastikan sesuai dengan KPI," katanya.
Andek Prabowo dari PT PP (Persero) mengatakan, proyek ini memiliki nilai historis bagi generasi mendatang.
"Kami berharap dapat bekerja secara sinergis, karena keberhasilan proyek ini adalah hasil dari kolaborasi bersama. Kami akan memperhatikan dengan seksama kualitas detailnya. Muara Jambi memiliki keunikan tersendiri karena jarang terjadi pembangunan museum," katanya.
Arviga Bigwanto dari PT Brantas Abipraya (Persero) menuturkan, pihaknya berupaya memberikan layanan sesuai dengan harapan.
"Kami berharap pengalaman kami dalam menata lingkungan di beberapa daerah wisata dapat memenuhi harapan dan menghasilkan produk yang sesuai bagi generasi mendatang. Kami memohon kerjasama dari semua pihak terkait agar produk ini dapat berkualitas,” katanya.
Baca juga: Terima Ilham Habibie dan Pengurus IMI Pusat, Bamsoet Matangkan Pembangunan Museum Otomotif Indonesia
Melalui penandatanganan kontrak ini, diharapkan bahwa pembangunan museum dan penataan lingkungan di Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi akan menjadi tonggak penting dalam pelestarian warisan budaya bangsa dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Sejak awal tahun ini, Direktorat Jenderal Kebudayaan telah memulai revitalisasi seluruh KCBN.
Fokus utama bukan hanya soal perbaikan fisik, tetapi juga tentang menghidupkan kembali nilai budaya yang penting, dengan melibatkan masyarakat sekitar dalam prosesnya.