Namun tidak diketahui secara pasti terkait maksud dan tujuan kedatangan korban ke lokasi tersebut hingga akhirnya berujung penganiayaan.
"Tiba-tiba korban yang diduga mencoba melarikan diri, langsung diserang menggunakan senjata tajam jenis golok oleh tersangka secara membabi buta," ujar Kompol Sumito.
Korban pun mengalami luka sabetan senjata tajam di sekujur tubuhnya.
"Setelah serangan, korban dibuang di lokasi berbeda, yakni Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Cibungbulang, Kompol Zulkernaidi mengatakan, pihaknya segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) setelah menerima laporan penemuan jasad korban oleh warga.
"Laporan dari warga adanya orang yang mengalami luka bacok di pinggir jalan, kita langsung ke TKP, ternyata memang luka bacoknya parah langsung kita evakuasi," ujar Kompol Zulkernaidi, Senin (29/4/2024).
Korban yang kalah dalam pertikaian itu pun dibuang oleh pelaku ke wilayah Cibungbulang menggunakan kendaraan roda dua.
"Saat evakuasi ada berita ada kejadian di Ciampea, di Gunung Kapur terjadi penganiayaan duel antara satu dengan satu, oleh pelaku ini setelah dibacok dibawa lah korban ke TKP penemuan mayat itu," ungkapnya.
Duel Paman dan Keponakan di Gowa
Kasus kedua terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan.
Dua orang petani yang bernama Jumakari Dg Tayang (58) dan Saharuddin Dg Gassing (47) terlibat duel maut yang menewaskan Jumakari.
Baca juga: Saat Paman dan Keponakan Lakukan Duel Maut di Tengah Sawah, Salah Paham Diduga Jadi Pemicu
Duel maut ini terjadi di area persawahan Lingkungan Perumahan Mapala, Kelurahan Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Gowa, Sulsel, Selasa (16/4/2024) lalu.
Diketahui, antara pelaku dan korban merupakan warga Kecamatan Pallangga, Gowa dan merupakan paman dan keponakan.
Humas Polres Gowa, Ipda Udin Sibadu menuturkan, duel maut ini bermula dari keduanya bertemu di area persawahan untuk menggarap sawah.
Diduga salah paham, keduanya pun adu mulut hingga terjadi perkelahian.