TRIBUNNEWS.COM - Demo yang dilakukan mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Banyumas berujung anarkis.
Pasalnya, mahasiswa dengan paksa memecahkan kaca dan menjebol pintu kantor rektorat kampus pada Senin (29/4/2024).
Aksi ini dilakukan saat massa dengan tuntutan pencabutan kebijakan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) 2024 yang dinilai memberatkan.
Mulanya, mereka melakukan aksi demo yang kondusif di depan rektorat.
Namun, pada unjuk rasa yang kedua, mahasiswa merangsek masuk ke dalam gedung rektorat untuk mencoba menemui rektor.
Akibat aksi tersebut, ada mahasiswa yang terluka hingga memerlukan tindakan dari petugas medis.
Mencegah aksi yang lebih brutal lagi, kepolisian sempat diturunkan untuk meredam aksi massa mahasiswa.
Sayangnya, pihak kampus tidak kunjung menemui massa.
Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Aksi, Fadhil Syahputra.
"Yang jelas kalau tuntutan kita tidak dicabut, kita menuntut untuk turunkan rektor, saat ini kita menduduki rektorat. Cabut undang-undangnya ganti dengan yang baru, ganti seperti semula," ujarnya, dikutip dari TribunBanyumas.com.
Baca juga: Viral Mahasiswa Unsoed Keluhkan UKT Mahal, Pihak Kampus: Belum Pernah Disesuaikan sejak 2012
Kenaikan UKT dibatalkan
Beruntung aksi mahasiswa berbuah manis dengan adanya keputusan pembatalan kenaikan UKT Unsoed tahun 2024.
Peraturan Rektor Nomor 6 Tahun 2024 tentang Biaya Pendidikan Mahasiswa itu telah dicabut pada Senin (29/34/2024).
Hal itu diterangkan oleh Wakil Rektor I Unsoed, Dr Noor Farid.