Ia juga memerintahkan Kukuh agar segera melaksanakan evakuasi warga Tagulandang.
Sebanyak 123 orang warga yang terdiri dari 74 wanita dan 49 pria berhasil dievakuasi Tim Gabungan yang terdiri dari TNI AL, TNI AD, dan TNI AU menggunakan kapal perang tersebut hingga Rabu (1/5/2024).
Mereka tiba di Dermaga Beaching Dissyahal Bitung, Lantamal VIII Manado pada Rabu dini hari.
Baca juga: Dampak Erupsi Gunung Ruang, Puluhan Penerbangan Dibatalkan hingga Pemprov Liburkan Sekolah
Setibanya di Bitung, dilaksanakan debarkasi warga dan pemeriksaan kesehatan bagi korban yang sakit.
Pendataan dilakukan pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bitung.
Sebanyak 47 orang langsung dijemput pihak keluarga, sedangkan 76 orang belum ada penjemputan dari pihak keluarga dan saat ini masih berada di BLK Kota Bitung di bawah pengawasan Dinsos dan Dinkes Kota Bitung.
KRI Kakap-811 kemudian segera melanjutkan evakuasi kembali menuju Tagulandang dengan membawa bantuan kemanusiaan berupa makanan dan minuman yang akan didistribusikan untuk korban terdampak bencana di Tagulandang pada Rabu siang sekitar pukul 11.55 WITA.
"TNI AL akan terus membantu proses evakuasi korban terdampak bencana dan berkoordinasi dengan Stakeholder terkait dan memprioritaskan proses evakuasi dengan cepat korban terdampak Gunung Ruang," kata Nouldy di atas KRI Kakap-811 dalak keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL pada Kamis (2/5/2024).
Di berbagai kesempatan, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan kepada seluruh jajaran bahwa kehadiran TNI AL diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, khususnya dalam hal ini membantu evakuasi korban terdampak erupsi Gunung Ruang.
Warga Diimbau Pakai Masker
Kantor SAR Manado menyiagakan Kapal Negara (KN) SAR Bima Sena untuk mengevakuasi masyarakat.
Sebanyak 41 personel Kantor SAR Manado yang terdiri dari ABK dan rescuer juga terus bersiaga di Pulau Tagulandang.
Kepala Kantor SAR Manado Monce Brury juga mengingatkan bahaya abu vulkanik yang terhirup paru-paru.
Karena apabila terhirup abu vulkanik tersebut dapat menyebabkan sesak nafas atau ISPA.
"Jadi kami imbau agar pergunakan masker setiap beraktifitas di luar rumah," kata dia.
"Kakan selalu hadir di setiap bencana seperti ini sehingga masyarakat bisa merasakan kehadirian instansi pemerintah untuk memberikan kenyamanan, masyarakat Kepualaun Tagulandang agar tidak panik atau gelisah dengan kejadian seperti ini," kata dia.