TRIBUNNEWS.COM - Rumah warga yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan bakal dapat bantuan dari pemerintah.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto.
Meski dapat bantuan, ada beberapa mekanisme yang harus dilakukan.
Kuncinya ada di BPBD tingkat daerah dan provinsi.
"Kan laporannya ada rumah rusak, masjid rusak sekolah rusak. Maka BPBD Pemprov dan Pemda segeralah buat R3P yaitu Rencana Rehabilitasi Rekonstruksi pasca bencana," jelas Letjen TNI Suharyanto dalam rapat koordinasi penanganan darurat bencana di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel pada, Senin (6/5/2024).
Dalam R3P ini memuat bangunan yang rusak di terjang bencana.
Nantinya pemerintah pusat akan bergerak membatu warga terdampak.
Letjen TNI Suharyanto mengaku masyarakat yang kehilangan rumah harus dipikir masa depannya.
Sebab, bantuan tidak sepenuhnya ada terus pasca bencana.
Sehingga mekanisme terkait bantuan memperbaiki rumah sudah diatur pemerintah pusat.
"Pertama jelas, rumah masyarakat. Sudah kena banjir, harta benda hilang, tadinya punya rumah tidur dimana?," jelas Kepala BNPB.
"Ada mekanisme pemerintah yang rusak berat dibantu, yang tanah tidak bergeser Rp 60 juta, rusak sedang Rp 30 Juta dan rusak ringan Rp 15 Juta. Itu bagi yang tidak relokasi," lanjutnya.
Disisi lain, Pemda juga harus melihat kawasan tinggal masyarakat yang terkena bencana.
Jika rawan terjadi bencana di masa depan, maka opsi relokasi dibutuhkan.