Saat itu, berat badan Nira turun menjadi 27 kilogram saja.
"Kondisinya drop, kemudian meninggal saat dilakukan pertolongan pada 27 April," ujarnya.
Tempuh Langkah Hukum
Atas apa yang dialami istrinya, Davin memutuskan untuk membawa persoalan ini ke jalur hukum.
Ia menduga ada malapraktik yang dilakukan dokter gigi yang menangani pencabutan gigi istrinya.
"Tetap saya akan mencarikan keadilan untuk istri saya, dia harus merasakan bagaimana pedihnya saya kehilangan istri saya. Saya akan maju ke ranah hukum sendiri," katanya saat ditemui di rumahnya, Rabu, mengutip Kompas.com.
Davin mengaku telah meminta penjelasan. Dokter gigi tersebut menyatakan telah bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Dia tidak ingin bertanggung jawab atas segala apa yang terjadi atas istri saya," ungkap dia.
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ngawi memeriksa dokter klinik yang menangani pencabutan gigi Nira.
Meski begitu, Dinkes belum memastikan adanya dugaan malapraktik dalam kasus tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Ngawi, Yudhono mengatakan, pihaknya masih membutuhkan sejumlah informasi terkait pasien yang ditangani oleh dokter gigi tersebut.
Baca juga: Seorang Pasien Meninggal Dunia usai Cabut Gigi di RSHS Bandung, Keluarga Sempat Layangkan Protes
Sebab, informasi yang diterima pihaknya dirasa masih belum lengkap.
"Memang beliau yang awal menangani, tapi untuk yang berikutnya kan ada beberapa dokter yang menangani juga."
"Dokter umum termasuk dokter yang menangani di RS dr Oen. Di sana dirawat sekian lama itu nanti kita harus mendapatkan informasi yang lengkap," ujar dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Viral di Ngawi Jatim, Istri Wafat Usai Cabut Gigi Bungsu, Telan Biaya Total Pengobatan Rp 500 Juta
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, SuryaMalang.com/Febrianto Ramadani, Kompas.com/Sukoco)