AKP Fahmi mengungkapkan, korban berkenan diikat dengan lakban oleh pelaku karena korban dijanjikan suatu kejutan oleh pelaku sebelum diikat lakban.
"Korban mau diikat lakban karena pelaku menyebut akan memberikan surprise. Berupa bayaran lebih atau fee lebih untuk korban yang selama ini telah menjadi sopir pelaku," jelasnya.
Setelah melakban korban, pelaku menyeret korban ke dalam kamar mandi yang ada di dalam kamar hotel.
Di kamar mandi tersebut, pelaku membacok korban dua kali, sekali di kepala.
Setelah itu, korban memberontak dan mampu melepaskan diri dari ikatan lakban.
"Lalu, pelaku membacok lagi dan dapat ditangkis oleh korban menggunakan tangan kiri. Sehingga, tangan kiri korban juga mengalami luka bacok yang cukup serius," imbuhnya.
Usai dibacok dua kali, lanjut AKP Fahmi, korban sempoyongan.
Namun, korban berhasil merebut parang dari pelaku dan tak membalas perbuatan keji pelaku.
"Korban lebih memilih untuk meninggalkan kamar hotel dan minta tolong warga sekitar hotel agar dapat dirawat," terangnya.
Warga pun membawa korban ke Puskesmas Banjarejo.
Pelaku Kabur
Ketua RT setempat Joko Purnomo mengungkapkan, setelah membacok, pelaku kabur sambil menggendong anaknya.
"Sementara perempuan yang diduga membacok, diam-diam lari sambil menggendong anaknya. Informasinya menaiki becak," tutur Joko sapaannya.
Terkait identitas perempuan dan lelaki dalam insiden berdarah ini, Joko tak tahu.
Yang jelas, bukan warga sekitar dan diduga kuat bukan warga asli Kabupaten Bojonegoro.