News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Taruna STIP Tewas Dianiaya

Upacara Pengabenan Putu Satria Digelar, Sepeda Motor Kesayangan Korban Terparkir di Depan Rumah

Editor: Abdul Muhaimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibu dari Putu Satria, Ni Nengah Rusmini saat memeluk foto sang putra di ditemui di rumah duka di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Rabu 8 Mei 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Jenazah Putu Satria Ananta Rustika (19) tiba di rumah duka dan akan dilakukan upacara pengabenan pada hari ini, Jumat (10/5/2024).

Putu Satria merupakan taruna tingkat satu Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Jakarta yang tewas dianiaya seniornya.

Sebanyak empat taruna tingkat dua telah ditetapkan sebagai tersangka.

Rumah korban di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali dipenuhi para pelayat berpakaian hitam.

Kepergian Rio meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan kerabat.

Di depan pintu masuk rumahnya berjejer papan ucapan bela sungkawa untuk kepergian Rio (Putu Satria).

Ibunya, Ni Nengah Rusmini, mengungkapkan betapa mendalam duka yang dirasakan.

Situasi menjadi semakin haru ketika jenazah Rio tiba di rumah duka pada pukul 07.00 WITA dan langsung disemayamkan di bangunan Bale Dangin, dan menunggu prosesi pengabenan yang telah direncanakan keluarga.

Di depan rumah, tampak terparkir sepeda motor 2 tak jenis Yamaha RX Spesial yang di depannya terpasang foto Putu Satria.

"Rio sangat menyayangi motor 2 tak ini. Tiga hari sebelum ia meninggal, ia masih meminta ayahnya untuk memasang stiker baru di motor kesayangannya itu," kata Rusmini sambil terisak.

Motor tersebut tidak hanya sekadar kendaraan, tetapi juga menjadi simbol dari kecintaan Rio terhadap kehidupan dan minatnya yang mendalam.

Baca juga: Update Taruna STIP Tewas Dianiaya: Korban Sempat Curhat ke Pacar, Keluarga Pelaku Belum Minta Maaf

"Motor ini ikut mengantarkan jenazah Rio pulang ke rumah. Ini seperti keinginan terakhirnya," tambah Rusmini.

Sementara keluarga berduka, kasus kematian Rio juga memasuki babak baru di ranah hukum.

Polres Jakarta Utara telah menetapkan 3 tersangka lain, dari kasus ini selaim tersangka utama Tegar Rafi Sanjaya (21).

Keempat tersangka merupakan taruna tinggal II atau senior dari korban (Putu Satria Ananta Rustika).

Pihak keluarga sudah mengetahui informasi penambahan tersangka itu, Rabu( 8 Mei sore.

"Kemarin sore sudah dapat informasi dari Jakarta. Ada penambahan 3 tersangka, jadi totalnya 4 orang," ucapnya.

Dalam perjuangan mencari keadilan, Rusmini tak hanya duduk diam.

Baca juga: Ketua STIP Dibebastugaskan Buntut Tewasnya Taruna, Menhub Tiadakan Penerimaan Mahasiswa Baru 2024

Rusmini menegaskan, pihak keluarga dan kuasa hukum masih terus mencari bukti baru, agar semua pelaku yang ikut melakukan kekerasan terhadap anaknya dapat ditangkap.

"Memang dari awal sudah ganjil. Tubuh anak saya banyak luka lebam seperti itu, kok tersangka hanya satu orang. Itu tidak mungkin. Saya yakin pelakunya lebih dari 1 orang," ungkap Rusmini

"Saya akan terus mencari keadilan demi putraku, sampai semua pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal," tegasnya, menuntut agar semua pelaku yang terlibat dapat diadili secara adil.

Sementara pihaknya belum menerima permintaan maaf dari pihak keluarga pelaku.

"Permintaan maaf belum ada (dari keluarga pelaku), tidak ada itikad baik sama sekali," ungkap Rusmini.

Menhub ke Rumah Korban

Tanggung jawab institusional juga ditunjukkan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, yang menyampaikan permohonan maaf langsung ke rumah duka.

"Kami menyampaikan penyesalan sedalam-dalamnya dan meminta maaf atas kejadian yang terjadi di STIP," kata Budi.

Menteri ini juga berjanji akan melakukan reformasi besar-besaran pada sistem pendidikan vokasi di bawah Kementerian Perhubungan, termasuk perubahan pada pola asrama dan pengaturan seragam yang lebih humanis, serta moratorium penerimaan angkatan baru di STIP.

Baca juga: Total 4 Siswa STIP Ditetapkan jadi Tersangka, Ini Perannya Dalam Kasus Penganiayaan Putu

Selama ini ada 23 sekolah vokasi yang berada di bawah naungan Kemenhub.

"Apa yang dialami ananda Rio (panggilan Putu Satria), kami kenang sebagai suatu kejadian yang mendalam. Jadi dasar reformasi pendidikan vokasi Kemenhub," ujar Budi.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Budi Karya Sumadi telah membebastugaskan direktur hingga beberapa pejabat di STIP Jakarta.

Dalam jangka pendek, pihak Kemenhub juga mempertimbangkan untuk melakukan moratorium terhadap satu angkatan di STIP.

Sehingga untuk angkatan tahun ini, STIP tidak melakukan rekrutmen terhadap calon taruna tingkat I.

"Jadi kita akan putus satu angkatan, memutus tradisi jelek dan tidak ada lagi senior junior," tegas Budi.

Selain itu nantinya sistem asrama hanya akan diberikan kepada anak-anak tinggat I, sementara anak tingkat selanjutnya bisa tinggal di tempat-tempat kos di sekitar kampus.

Baca juga: Permintaan Maaf & Janji Menhub usai Sambangi Rumah Putu Satria, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

"Kami juga akan libatkan orangtua untuk ikut mengasuh anak didik, melalui komite sekolah," jelas Budi.

Bahkan perombakan juga dilakukan hingga atribut kampus.

Menurutnya, atribut yang selama ini dikenakan, terkesan memunculkan persepsi dan pemisah antara senior dan junior.

"Ke depan semua atribut kami hilangkan. Kami akan gunakan yang lebih humanis. Tidak setiap hari kami gunakan seragam itu (dinas), tapi ada seragam putih, batik, olahrahraga, dan libur bisa pakaian bebas," jelas Budi.

Rencana-rencana ini diharapkan bisa mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

"Ini menjadi dasar reformasi pendidikan vokasi di Kemenhub," ujar Budi, menekankan pentingnya perubahan tersebut.

Lebih dari sekedar duka dan keadilan, keluarga Rio juga diberi harapan baru dengan pemberian beasiswa oleh Kemenhub kepada adik Rio, Kadek Anandita Pradnya Swari, untuk melanjutkan pendidikan di sekolah vokasi di bawah naungan Kemenhub.

Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengambil tanggung jawab atas tragedi yang menimpa Rio.

Di tengah rasa sakit dan kehilangan, keluarga Rio berharap reformasi yang dijanjikan dapat membawa perubahan positif, tidak hanya untuk STIP tetapi juga untuk semua institusi pendidikan di Indonesia.

Artikel ini telah tayang di TribunBali.com dengan judul BREAKING NEWS: Prosesi Pengabenan Hari Ini, Putu Satria, Korban Kekerasan Seniornya di STIP

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini