News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Taruna STIP Tewas Dianiaya

Fakta Upacara Pengabenan Taruna STIP: Warga Bakar Foto Tersangka, Motor Korban Dipajang di Rumah

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar CCTV yang menunjukkan detik-detik Taruna STIP Jakarta Putu Satria Ananta Rustika (29) dibopong karena tak sadarkan diri setelah dianiaya

"Ini ide dari kami, ini solidaritas kami, agar masyarakat tau ini wajah pembunuh saudara-saudara kami," ucapnya.

Mereka merasa kehilangan sosok Putu Satria yang merantau ke Jakarta untuk masuk STIP.

"Kami berharap hukum bisa ditegakkan, saudara kami (Putu Satria) bisa mendapat keadilan," tuturnya.

Setelah jenazah dibakar, baliho bergambar wajah tersangka juga dibakar.

Baca juga: Kuasa Hukum Minta Polisi Tetap Transparan Usut Kasus Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Korban Sempat Curhat ke Pacar

Polres Metro Jakarta Utara menetapkan tiga tersangka baru dalam kasus penganiayaan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Jakarta.

Total ada empat tersangka yang sudah ditahan dengan tersangka utama bernama Tegar Rafi Sanjaya (21).

Ketiga tersangka baru yang berinisial KAK alias K, WJP alias W, dan FA alias A berperan sebagai orang yang mengawasi hingga memprovokasi.

Kuasa hukum korban, Tumbur Aritonang, mengatakan kasus penganiayaan yang dialami Putu Satria diduga bukan pertama kali terjadi.

Pada Desember 2023, korban sempat curhat ke pacarnya dan menunjukkan luka lebam di dada.

Diketahui, korban merupakan taruna tingkat satu dan baru masuk STIP pada September 2023.

"Betul, sepertinya udah jadi kebiasaan di sana," ucapnya, Kamis (9/5/2024).

Baca juga: Terungkap, Ini Kalimat Provokasi Para Tersangka ke Taruna STIP sebelum Dianiaya hingga Tewas

Dalam chat tersebut, korban mengaku menjadi incaran senior dan selalu menjadi korban pemukulan.

"Arti percakapannya kurang lebih begini 'aku dipanggil terus sama senior, dipukulin terus-terusan. Sakit dadaku, ulu hati terus yang diincer'. Itu artinya," jelasnya.

Tumbur Aritonang mengaku tidak mengetahui berapa kali korban mendapat pukulan dari seniornya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini