"Enggak dijelaskan di chat, tapi dari artinya mungkin lebih dari sekali," imbuhnya.
Kata Ibu Korban
Sementara itu, ibu korban, Nengah Rusmini, telah mendengar ada tersangka baru dalam kasus penganiayaan yang menewaskan anaknya.
Ia sudah menaruh curiga jumlah tersangka lebih dari satu lantaran kondisi jasad penuh luka lebam.
"Memang dari awal sudah ganjil, tubuh anak saya banyak luka lebam seperti itu, kok tersangka hanya satu orang.”
“Itu tidak mungkin, saya yakin pelakunya lebih dari satu orang," bebernya.
Rusmini juga menyayangkan sikap keluarga tersangka utama yang belum meminta maaf.
"Permintaan maaf belum ada (dari keluarga pelaku), tidak ada itikad baik sama sekali," tegasnya.
Baca juga: Kemenhub Hilangkan Kepangkatan dan Sebutan Senior Junior di STIP Jakarta Buntut Tewasnya Putu Satria
Ia akan mengawal kasus ini hingga para tersangka mendapat hukuman seberat-beratnya.
"Saya sangat memohon bantuan rekan media untuk mengawal kasus ini, sehingga keluarga mendapat keadilan yang seadil-adilnya.”
“Sehingga kematian anak saya ini tidak sia-sia," tukasnya.
Ketua STIP Dibebastugaskan
Kasus tewasnya taruna tingkat satu STIP, Jakarta mendapat sorotan dari Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi.
Budi Karya Sumadi mendatangi rumah korban di Klungkung, Bali dan mengucapkan belasungkawa atas kematian Putu Satria, Kamis (9/5/2024).
Ia beserta rombongan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menemui keluarga korban dan meminta maaf atas terjadinya kasus penganiayaan di STIP.
Baca juga: Total 4 Siswa STIP Ditetapkan jadi Tersangka, Ini Perannya Dalam Kasus Penganiayaan Putu
Atas kejadian ini, Ketua STIP Jakarta, Ahmad Wahid dan sejumlah pejabat STIP dibebastugaskan.