Beruntung, ia dan keluarganya sempat mengantisipasi banjir dengan menaruh sejumlah karung pasir di depan rumah.
"Untungnya karung pasir yang kami pasang sebelumnya di depan rumah menghalangi air dan material lainnya masuk ke dalam rumah, karena sebelumnya rumah saya juga terdampak banjir bandang sebelumnya," lanjutnya.
Ia menuturkan, air mulai surut pada Minggu (12/5/2024) sekira pukul 01.00 WIB.
"Sekitar jam satu air sudah surut, mungkin karena jembatan sudah tersumbat aliran mengalir ke area persawahan baru jalan bisa dilalui dan saya baru pergi mengungsi karena disuruh," ujarnya.
Ia berharap agar bencana banjir lahar dingin tidak terjadi lagi dan meminta pemerintah untuk segera mengatasi permasalahan banjir lahar dingin tersebut.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Cerita Nispawati Selamat di Tengah Arus Deras Banjir Lahar Dingin Marapi Sumbar
(Tribunnews.com, Renald)