Laporan Wartawan Tribun Padang Panji Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, AGAM - Syaukani Sani, guru senior di Diniyyah Limo Jurai meninggal tersapu banjir bersama rumahnya.
Syaukani tinggal di Kapalo Koto, Sungai Puar, Agam Sumatera Barat.
Tokoh Masyarakat Kapalo Koto, Sastra mengatakan, saat kejadianm korban berada di rumah bersama istri bersama anak kandung dan anak saudaranya.
"Kalau untuk bagaimana informasi pasti mereka hanyut mungkin tidak ada yang tahu.
Tapi setelah banjir terjadi, Syaukani dan keluarganya sudah tidak terlihat lagi," ujarnya.
Baca juga: VIDEO Banjir Bandang di Sumbar Makan Korban, Menko PMK: Sudah Ingatkan Pemprov Sumbar
Dikatakannya, malam itu kondisi cuaca yang hujan ditambah listrik putus membuat masyarakat masih fokus untuk memperhatikan kondisi masing-masing.
Pada esoknya dilihat rumah Syaukani sudah rata dengan tanah tidak ada satupun tersisa kecuali pondasi batu.
"Waktu siang, satu per satu jenazah keluarga Syaukani ditemukan. Sampai pukul 12.00 WIB," ujarnya.
Jenazah yang pertama ditemukan merupakan jenazah Syaukani, lalu anaknya Nayla Rusyda dan terakhir istrinya Efniza Zainal.
Sedangkan anak dari saudara Syaukani, pascabanjir ditemukan tersangkut kondisi tubuhnya mengalami luka berat dan harus menjalani perawatan di Kota Padang.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Guru Diniyyah Limo Jurai Sungai Puar Agam Sumbar Tersapu Banjir Bandang Bersama Rumahnya