News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir Bandang Lahar Dingin di Sumbar

BNPB Mulai Lakukan Demolish Selama 4 Hari Cegah Banjir Bandang Susulan di Sumbar, Apa itu Demolish?

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memulai pelaksanaan demolish atau peledakan batuan material Gunungapi Marapi di wilayah Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memulai pelaksanaan demolish atau peledakan batuan material Gunungapi Marapi di wilayah Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

Agenda demolish merupakan salah satu upaya dari empat kesepakatan rapat antar para pemangku kepentingan penanggulangan bencana banjir bandang atau galodo di Sumatra Barat, sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Baca juga: Bebatuan Besar di Lokasi Longsor akan Dipecah Gunakan Dinamit, Masyarakat Diminta Jangan Panik

"Upaya ini bertujuan untuk mencegah terjadinya bencana susulan akibat batuan besar yang masih ada di hulu sungai dan berpotensi menghalangi jalannya aliran air," ujar Kapusdatin BNPB Abdul Muhari, Rabu (29/5/2024).

Kegiatan demolish direncanakan pelaksanaannya selama empat hari mulai tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 2024.

Adapun tahapannya dimulai dengan mobilisasi alat, penataan batu, pengeboran, dan eksekusi peledakan.

Rencananya, terdapat lima batu yang akan menjadi target demolish di wilayah Kabupaten Agam.

Bongkahan batu andesit yang ditargetkan memiliki diameter lebih dari dua meter.

Selain dengan metode peledakan batu, upaya ini juga menggunakan metode pemecahan batu dengan menggunakan alat yang disebut dengan breaker.

Baca juga: 21 Korban Banjir Bandang Lahar Dingin di Kabupaten Agam yang Ditemukan Tewas, Ini Identitasnya

"Tim pelaksana demolish menetapkan radius aman ledakan sejauh 500 meter dari titik lokasi pelaksanaan demolish di Batu Anguih, Kecamatan Sungai Pua," katanya.

Ia mengatakan pemerintah daerah setempat melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang bermukim di dalam radius aman untuk mengungsi sementara selama kegiatan demolish berlangsung.

Hal ini guna menghindari beberapa risiko yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan demolish seperti flying rock atau lemparan batu, getaran, serta air blast atau rambatan udara yang dapat mengakibatkan longsornya batuan.

"Sebagai upaya dukungan kelancaran pelaksanaan demolish, BNPB memperpanjang operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) selama lima hari kedepan hingga 3 Juni 2024. TMC dilakukan dengan prioritas meminimalisir terjadinya hujan di lokasi peledakan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini