"Mendapati kejadian tersebut pengurus pesantren, kemudian bergegas membawa korban ke RS Bentang Pambelum untuk dilakukan pertolongan medis," jelas Budi.
Nahas, meski telah mendapat penanganan medis, nyawa korban tak tertolong.
"Korban kemudian dibawa ke RSUD Dorys Silvanus untuk dilakukan visum et repertum dan hasilnya korban tewas karena pendarahan hebat," kata Budi.
Motif Pembunuhan
Pihak kepolisian pun kini telah menangkap pelaku.
Ditemui di kesempatan berbeda, Kasatreskrim Polres Palangkaraya Kompol Ronny M Nababan menuturkan, saat diperiksa, pelaku mengaku seperti kerasuka.
Ia juga menuturkan, motif pelaku melakukan aksi kejam tersebut lantaran dendam yang lama terpendam.
"Pelaku merasa seperti kerasukan dan tidak sadar lagi karena dendam lama," ungkap Ronny, dikutip dari TribunKalteng.com.
Meski begitu, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait keterangan pelaku.
Sejumlah saksi, lanjut Ronny juga sudah diperiksa pihak kepolisian.
"Semua saksi masih kami periksa, keterangannya masih belum lengkap," kata Ronny.
Baca juga: Merasa Kerasukan, Tengah Malam Santri Bunuh Ustazah di Pesantren Palangkaraya
Kata MUI
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalteng, Khairil Anwar turut menanggapi kejadian ini.
Ia menyayangkan dan kaget saat mengetahui ada santri yang bunuh seorang ustazah.
"Sangat disayangkan terjadinya kasus seorang santri membunuh ustadzah tersebut," ujar H. Khairil Anwar, Kamis (16/5/2024).
TribunKalteng.com mewartakan, ia pun berharap pihak kepolisian bisa segera mengungkap motif dari pelaku.