News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kawah Nirwana Lampung Barat Alami Tiga Kali Erupsi, Tidak Ada Korban Jiwa

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kawah Nirwana atau Nirwana Keramikan yang masuk dalam wilayah Taman Wisata Kawah Bumi, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, mengalami tiga kali erupsi pada hari ini, Jumat (24/5/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kawah Nirwana atau Nirwana Keramikan yang masuk dalam wilayah Taman Wisata Kawah Bumi, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, mengalami tiga kali erupsi pada hari ini, Jumat (24/5/2024).

Erupsi tersebut terjadi dalam rentang waktu antara pukul 08.30-09.00 WIB. Adapun erupsi yang pertama teramati mengeluarkan pasir, kemudian yang kedua mengeluarkan lahar dan terakhir asap tebal berwarna hitam pekat.

"Saat terjadi erupsi, dentuman keras juga terdengar dalam radius beberapa kilometer," ujar Kapusdatin BNPB Abdul Muhari.

Baca juga: Update Erupsi Gunung Semeru, Gunung Api Tertinggi di Jawa 7 Kali Muntah selama 6 Jam

Ia mengatakan berdasarkan catatan, erupsi Kawah Nirwana tersebut merupakan fenomena yang pertama kalinya terjadi setelah 91 tahun terakhir atau pada 1933 silam. Kawah tersebut merupakan kaldera gunungapi aktif dengan luas mencapai 128 kilometer persegi yang sudah lama menjadi kawasan wisata geothermal.

"Erupsi tersebut turut membuat panik masyarakat sekitar termasuk wisatawan yang datang. Beruntung tidak ada korban jiwa atas fenomena tersebut dan saat ini kondisi mulai kondusif," katanya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Barat bersama unsur TNI dan Polri mengimbau masyarakat maupun wisatawan untuk tidak mendekati kawah, tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaanya.

Sebab, kawasan yang disebut mirip dengan Yellowstone di Amerika Serikat itu mengalami peningkatan suhu dan kemunculan batu kerikil kecil pascaerupsi sehingga dikhawatirkan dapat berpotensi terjadi erupsi susulan.

"Saat ini tim-tim ahli terkait tengah menyelidiki atas fenomena erupsi tersebut. Hasil perkembangan analisa maupun kondisi terbaru pascaerupsi di lapangan akan disampaikan kedepannya," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini