TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial sebuah unggahan media online yang memberitakan calon mahasiswi baru yang lolos jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) dikabarkan memilih mundur dari Universitas Riau (Unri) karena alasan uang kuliah tunggal (UKT) yang harus dia bayar terlalu mahal.
Mahasiswi bernama Siti Aisyah itu mundur karena orang tuanya tidak mampu membayar UKT yang dirasa mahal.
Siti yang dulunya bersekolah di SMA Negeri 1 Pendalian, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) itu diterima di Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Unri.
Namun, sebelum registrasi ulang, Siti baru mengetahui ia terdaftar di golongan V dengan UKT yang harus dibayar sebesar Rp 4,8 juta per semester.
Siti kemudian memilih mundur lantaran terkendala ekonomi keluarga.
Berita itu kemudian menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @pkucity pada Kamis (23/5/2024).
Penjelasan pihak kampus
Merespons kabar ini, pihak kampus telah berupaya untuk memastikan kondisi keluarga Siti sehingga dapat dilakukan perubahan golongan UKT.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Rektor IV UNRI, Sofyan Husein Siregar didampingi Staf Khusus Bidang Komunikasi Ridar Hendri kepada media.
Dia menjelaskan, atas perintah Rektor pada Kamis (23/5/2024), Tim UKT Unri menghubungi kembali Siti Aisyah guna melakukan verifikasi ulang terhadap kondisi ekonomi keluarganya.
Ia mengatakan, orang tua Siti bekerja sebagai buruh sawit, bukan petani sawit seperti yang dilaporkan Siti.
Baca juga: Viral Mahasiswa Kritik UKT Mahal Lewat Video, Rektor UNRI Polisikan Pelaku, Kini Laporannya Dicabut
"Ternyata orang tua Siti bekerja sebagai buruh sawit. Bukan petani sawit seperti yang dilaporkan Siti saat mendaftar ulang secara online," kata Sofyan melalui keterangan tertulis, Jumat (24/5/2024).
Karena itu, Unri kemudian merevisi atau menurunkan UKT Siti, dari Rp 4,8 juta per semester (UKT 5) menjadi Rp 1 juta (UKT 2).
Meski telah diturunkan, rupanya Siti tetap memilih mundur karena alasan lain.
Yakni, Siti lebih memilih kuliah di Universitas Pasir Pangaraian (UPP) supaya dekat dengan keluarganya.