AG mengaku memukul kepala korban menggunakan botol kaca hingga korban yang berinisial SW koma dan akhirnya meninggal dunia.
“Saya pukul kepala korban dengan botol, botol didapat dari tempat lokasi, dekat gudang besi tua, botol bir. Korban belum berdarah, dan korban langsung lari. Saya memukul ikut teman-teman,” ungkapnya.
Sementara itu, ternyata korbannya tak hanya SW saja.
Seseorang berinisial RH juga dihajar oleh komplotan ini, beruntung, RH hanya luka-luka.
Berawal dari Sweeping
Diwartakan sebelumnya, para pelaku mulanya melakukan sweeping untuk mencari anggota perguruan silat lainnya yang sedang latihan.
Korban yang juga anggota perguruan silat lainnya saat itu tengah menuju ke tempat latihan.
Korban pun bertemu dengan para pelaku di Desa Banjaran, Diryorejo, Gresik.
Saat itu lah, para pelaku melakukan pengeroyokan.
Tak puas menghajar korban, pelaku juga menghantamkan botol kaca ke kepala korban hingga korban terluka.
Baca juga: Baru Ikut Perguruan Silat, Bocil di Lamongan Sudah Cari Perkara, Adang dan Tantang Polisi Duel
Setelah terkapar, korban ditinggalkan begitu saja dan para pelaku melanjutkan konvoi dengan mencari anggota perguruan silat lainnya.
Korban sempat dilarikan ke RS Petrokimia Gresik dan koma selama empat hari.
Namun, kondisinya yang semakin kritis membuat korban dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya.
Nahas, nyawa korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (23/5/2024) malam karena luka akibat pukulan di kepala.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, mengatakan korban meninggal dunia setelah berjuang melawan rasa sakit akibat tindakan brutal gerombolan pesilat itu.