Darmiyati tidak mengetahui pasti, apakah luka bergaris di leher Devi itu merupakan bekas cekikan jerat tali atau hal lain.
Namun, ia memastikan tidak ada luka sayatan di tubuh Devi.
Kejanggalan lain, ponsel Devi sampai saat ini masih aktif, namun belum ditemukan keberadaannya.
"Anehnya lagi, 'kok ponselnya aktif ya?'. Bahkan sampai sekarang aktif terus," ucap Darmiyati.
Sebelum mayat Devi ditemukan, Darmiyati bahkan sempat membelikan pulsa ke nomer ponsel anaknya.
"Malah, aku belikan pulsa, pulsa reguler, takut dia kehabisan kan kalau (sedang) di daerah mana gitu."
"Ya diisiin. Ada, semalam sudah dicoba, ceklis dua," terangnya.
Kendati demikian, Darmiyati belum mengetahui di mana ponsel Devi setelah anaknya ditemukan tewas.
"Ya justru enggak tahu, tahunya aku isiin pulsa reguler, takutnya kehabisan pulsa, dua-duanya diisi. Nyambung ya nyambung, cuma enggak diangkat," tandas dia.
Kronologi Temuan Mayat Dalam Toren
Mayat Devi ditemukan pertama kali oleh pemilik toren air, Sutrisno (46) setelah ia dan sang mertua, Abu Suud (60), mengecek toren yang berada di belakang rumah.
Baca juga: Detik-detik Penemuan Jasad Pria dalam Toren di Tangsel, Kondisi Sudah Membusuk dan Membengkak
Pasalnya, selama dua hari, air dari toren beraroma tak sedap, mengeluarkan busa, bahkan bau bangkai.
Awalnya, ia menduga aroma tak sedap itu berasal dari cicak mati. Sebab, sebelumnya, air di rumah Sutrisno sempat terasa bau karena ada bangkai cicak di dalam toren.
Sementara terkait air rumahnya berwarna keruh, Sutrisno menduga itu karena memasuki musim panas.
Namun, setelah dua hari didiamkan, air menjadi terasa sangat licin.