News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Pravitri, dari Grogi hingga Sukses jadi Peserta UKW Berprestasi dan Wartawan Berkompeten

Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 30 jurnalis di Kota Solo, Jawa Tengah, mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Surakarta, Jumat-Sabtu, 24-25 Mei 2024. Dalam UKW ke-17 yang digelar PWI Pusat dan PWI Surakarta, wartawan Tribunnews.com, Pravitri lulus dan dinyatakan berkompeten dengan nilai tertinggi.

"Teman-teman juga bisa semakin bertanggung jawab terhadap pencapaiannya. Namanya sudah lulus UKW, tentu tidak boleh menyimpang dari standar-standar kerja wartawan baik dari segi etik maupun regulasi," harapnya.

Ciptakan Wartawan Berkualitas dan Berkompeten

Ketua PWI Pusat, Hendry CH Bangun saat membuka Pra UKW via zoom meeting, Kamis (16/5/2024) pagi. (Tangkapan layar zoom meeting)

Sementara itu, Ketua PWI Pusat, Hendry Ch Bangun mengatakan, UKW merupakan hal mutlak yang dilakukan oleh seorang wartawan.

Menurutnya, wartawan yang tidak memiliki kompetensi, bukanlah wartawan profesional.

Oleh sebab itu, publik berhak untuk tidak mempercayai wartawan tersebut karena tidak dapat diandalkan.

Ia juga menjelaskan, wartawan adalah profesi yang berhubungan dengan kepentingan publik.

Maka dari itu, kata Hendry, wartawan harus memiliki kompetensi.

"Profesi wartawan berkaitan dengan kepentingan publik, sehingga wartawan harus memiliki kompetensi," jelasnya saat membuka Pra-UKW secara online pada Kamis (16/5/2024).

Hendry menambahkan, wartawan tidak hanya dituntut menulis berita secara cepat, tetapi juga harus akurat dan tidak melanggar kode etik.

Ia pun mengingatkan bagi wartawan yang terbiasa mengerjakan tugas jurnalistik sehari-hari, maka UKW akan berjalan dengan mudah.

"Nantinya penguji akan melihat sejauh mana pemahaman teman-teman terkait materi dan sejumlah tugas yang diberikan," kata dia.

Di sisi lain, Sekjen PWI Pusat, Sayid Iskandarsyah mengaku bahagia atas digelarnya UKW PWI Surakarta secara gratis.

Sebab, penyelenggaran UKW secara gratis merupakan realisasi dari janji Hendry Ch Bangun saat kongres PWI di Bandung, 27 September 2023 lalu.

"Saat itu, Pak Hendry berjanji akan menggelar UKW di seluruh cabang yaitu di 38 provinsi dan satu cabang khusus Solo," kata Sayid.

Sayid berharap, UKW di Solo akan menghasilkan wartawan yang berkualitas dan berkompeten.

"Jika sudah UKW dan lulus, artinya Anda berkompeten dalam tugas kewartawanannya. Namun, jangan berhenti di situ, terus tingkatkan kerja-kerja jurnalistik," ungkapnya.

Tentang UKW ke-17 di Surakarta

Diketahui, kegiatan UKW yang digelar PWI Pusat dan PWI Surakarta adalah yang ke-17 di Surakarta.

Kegiatan tersebut diawali dengan Pra-UKW yang telah dilakukan secara online melalui zoom meeting pada pagi.

Dilanjutkan dua hari untuk pengujian yaitu pada Jumat (24/5/2024) dan Sabtu (25/5/2024).

UKW jenjang Muda di Surakarta diikuti 24 wartawan dari sejumlah media di Soloraya dan dibagi menjadi empat kelas. Masing-masing kelas, berisi enam wartawan dengan satu penguji.

Sementara untuk jenjang Madya, hanya ada satu kelas yang terdiri dari 6 peserta yang kesemuanya adalah wartawan Tribunnews.

Yang menjadi penguji pada UKW ke-17 adalah Ketua PWI Surakarta, Anas Syahirul; Ketua PWI Yogyakarta, Hudono; Ketua PWI DKI Jakarta, Kesit B Handoyo; Kepala Biro Semarang Harian Kedaulatan Rakyat, Isdiyanto Isman; serta wartawan senior, Hendro Basuki.

Ada dua rekor yang dipecahkan dalam pelaksanaan UKW di Surakarta.

Rekor pertama adalah seluruh peserta UKW dinyatakan lulus dengan predikat wartawan kompeten.

Hal ini disampaikan seorang penguji, Hendro Basuki dalam acara penutupan Sabtu kemarin.

Hendro tidak mengira, 30 wartawan yang mengikuti UKW di Surakarta dapat lulus seluruhnya.

"Semua peserta ini lulus 100 persen," kata Hendro yang diikuti tepuk tangan para peserta UKW.

Sementara rekor kedua adalah UKW dengan penerbitan sertifikat tercepat setelah satu jam UKW selesai ditutup.

Para peserta tak perlu menunggu waktu berjam-jam atau berhari-hari untuk mendapatkan sertifikat kompetensi.

Selama ini, penerbitan sertifikat UKW membutuhkan waktu yang cukup lama bahkan ada berbulan-bulan.

Begitu UKW ke-17 di Surakarta ditutup, sertifikat dan kartu UKW pun langsung jadi.

Bahkan nama peserta bisa segera terdaftar di laman Dewan Pers.

Tak berhenti sampai di situ, UKW ke-17 di Surakarta juga memunculkan teriakan yel baru.

Jika PWI Jakarta memiliki yel Jaya, maka PWI Surakarta punya yel Menyala.

"PWI Surakarta, Menyala."

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini