Daimin menjelaskan, di Wonopuro dihuni sebanyak 140-an jiwa yang terdiri dari 37 kepala keluarga.
Mereka menghuni sekitar 30 rumah dan tinggal di tengah hutan lindung yang ada di lereng Gunung Wonopuro.
Wilayah Wonopuro hanya dapat diakses menggunakan kendaraan roda dua.
Baca juga: Viral Video Tarif Parkir Liar di Sekitar JIS Rp25 Ribu, Warga Diimbau Lakukan Hal Ini
Warga setempat sudah terbiasa bergotong royong memikul orang sakit untuk dibawa ke jalan raya.
“Tidak ada tenaga kesehatan di sini (Lingkungan Wonopuro). Tidak ada yang ke sini juga,” tegas Daimin.
Tak hanya orang sakit, beberapa kali ada warga yang hendak melahirkan terpaksa harus digotong ramai-ramai hingga ke jalan raya.
“Bahkan orang mau melahirkan juga kami gotong ramai-ramai. Pernah ada dua kejadian ibu melahirkan di jalan saat digotong menuju jalan raya,” tutur Daimin.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Jalan Tak Memadai, Nenek Sakit di Ponorogo Harus Ditandu Beramai-ramai Sejauh 2 Km untuk Berobat
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum, Kompas.com/Muhlis Al Alawi)