TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah Wilayah di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, dilanda banjir.
Banjir tersebut, terjadi setelah hujan deras mengguyur dan Sungai Salubattang meluap.
Puluhan rumah warga di Kampung Marobo, Kelurahan Salubattang, Kecamatan Tellu Wanua, Kota Palopo pun terendam banjir.
Ketinggian air bervariasi, mulai dari 40 hingga 60 sentimeter.
Sitti Alma (55), warga Marobo menuturkan, banjir sudah merendam rumahnya selama dua hari.
Selain tak bisa beraktivitas secara normal, warga terdampak banjir juga dibayang-bayangi terkaman buaya.
Bahkan, warga banyak yang memilih untuk bertahan di rumahnya karena banyaknya buaya yang muncul.
"Kalau air meluap seperti sekarang, kadang buaya muncul sampai tiga ekor. Kadang di dekat kandang ayam atau di tempat yang agak dalam, makanya kami bertahan di rumah saja," kata Sitti Alma, Rabu (5/6/2024).
Mengutip Tribun-Timur.com, sebelum keluar rumah, ia harus memastikan kondisi di luar aman atau tidak.
Pasalnya, buaya di sekitar wilayahnya sering menerkam warga.
Bahkan, ada juga warga yang diterkam dan berakhir meninggal dunia.
Baca juga: Takut Diterkam Buaya, Warga Marobo Palopo Bertahan Dua Hari di Rumahnya yang Terendam Banjir
"Sudah ada empat orang disini yang diterkam Buaya, dua bulan lalu ada yang sampai tewas diterkam," tambahnya.
Langganan Banjir
Ia menuturkan, Marobo juga merupakan wilayah yang jadi langganan banjir tiap musin hujan.
Hal tersebut membuat warga khawatir.