"Kalau sudah banjir kami harus memindahkan barang-barang ke tempat tinggi terutama bahan makanan,"
"Seperti sekarang, bahan makanan kami terendam, untungnya hari ini ada yang bawa bantuan berupa beras," jelasnya.
Warga lainnya, Kahar, menuturkan, banjir di wilayah tersebut berlangsung lama lantaran tak adanya saluran pembuangan.
"Genangan banjir bisa berlangsung lama karena tidak ada saluran pembuangan. Untuk itu kami harap pemerintah bisa membantu kami menanganinya," ujarnya.
Sudah Surut
Kini, banjir di Marabo pun sudah surut.
"Alhamdulillah air mulai surut di Marobo. Cuma di Marobo itu dataran rendah, jadi kalau hujan pasti pemukiman warga terendam," kata Kapolsek Telluwanua, Abdul Azis, Kamis (6/6/2024).
Di sisi lain, Lurang Salubattang, Siman menuturkan, banjir merendam puluhan rumah warga.
Total, ada 45 rumah yang terendam dan sejumlah lahan pertanian ikut terdampak.
"Ada 45 rumah warga yang terdampak banjir di Kampung Marobo, Kelurahan Salubattang, Kecamatan Telluwanua," ujar Saiman, Kamis (6/6/2024).
Mengutip Tribun-Timur.com, ada 30 hektare lahan pertanian yang ikut terdampak.
Waspada Buaya
Meski sudah surut, namun pihak pemerintah berma Balai Konservasi Sumber Daya ALam (BKSDA) dan Damkar mengimbau warga untuk tak beraktivitas di sekitar wilayah yang sering dilalui buayua.
"Ada beberapa buaya yang sering muncul saat banjir merendam rumah warga,"
"Jadi kami imbau masyarakat untuk berhati-hati dan mengurangi aktivitas di sekitar wilayah buaya beraktivitas," jelas Abdul Azis.
Ia juga sudah meminta kepada pihak terkait untuk memasang penerangan di Marobo supaya masyarakat bisa melihat pergerakan buaya di malam hari.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Banjir di Marobo Palopo Mulai Surut, Warga Diminta Waspadai Buaya
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Timur.com, Andi Bunayya Nandini)