Sekitar pukul 22.00 WIB, Liga Akbar mendapat kabar Eky dan Vina meninggal.
"Ada sekitar enam sampai tujuh orang lah (di tongkrongan)."
"Eky ini permisi dulu sorenya, jemput Vina, datang lagi ke situ, sekitar jam tujuhan (malam), Eky sama Vina berpamitan," lanjutnya.
Yudia Alamsyach, mengatakan kliennya kembali diperiksa sebagai saksi pada Selasa (4/6/2024) kemarin.
Baca juga: 4 Kesaksian Suroto, Warga yang Tolong Vina dan Eky: Jasad Eky Penuh Lebam, Dengar Vina Minta Tolong
"Ya kemarin (Selasa), kami mendampingi Liga Akbar ke Polda Jabar terkait pemanggilan sebagai saksi, di mana yang bersangkutan pada tahun 2016 juga telah diperiksa dan menjadi saksi juga di pengadilan," ungkapnya.
Sebelum diperiksa, Liga Akbar meminta bantuan perlindungan lantaran ingin mengungkap kasus ini tanpa intervensi siapapun.
"Kami merasa Liga ini akan membuka sesuatu yang diskenariokan dahulu dan akan dibuka sekarang dan apa yang ditutupi juga ini akan merubah kronologis kejadian Eki dan Vina ini," tuturnya.
Yudia Alamsyach belum dapat mengungkap kesaksian yang dicabut dan ditambah Liga Akbar.
"Apakah benar itu ada pembunuhan, apakah ada pemerkosaan, nah ini rangkaiannya ini dengan adanya kesaksian yang sebenarnya bisa menambah atau memutus, tapi ini ada hubungannya dengan kesaksian-kesaksian saksi yang lain," tandasnya.
Vina dan Eky Tergeletak di Jembatan Talun
Diketahui, Vina dan Eky tewas dianiaya. Namun, para pelaku merekayasa kasus ini menjadi kecelakaan.
Vina dan Eky yang sudah tak berdaya dibawa ke Jembatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada 27 Agustus 2016.
Baca juga: Sutradara Film Vina: Sebelum 7 Hari, Anggy Umbara Diperiksa Polisi, Dicecar Hampir 30 Pertanyaan
Para pelaku membiarkan Vina dan Eky tergeletak serta meninggalkan sepeda motor di sebelahnya.
Warga yang menolong Vina dan Eky, Suroto mengatakan, lokasi penemuan korban rawan aksi penjambretan dan pembegalan.
Saat kejadian, Suroto sedang berjaga dan melihat ada kerumunan orang di Jembatan Talun.