TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Sekelompok massa berusaha memaksa pengunjung restoran cepat saji keluar.
Dari unggahan akun Instagram @makassar_iinfo, massa aksi disebut memaksa para pengunjung Coffee shop itu, keluar.
Mereka hadir mengenakan atribut putih-putih dengan kopiah dan bendera Palestina.
Baca juga: Hak Remunerasi Diduga Disunat sejak 14 Tahun Lalu, Puluhan Pegawai RSKD Duren Sawit Unjuk Rasa
"Sekelompok ormas masuk ke dalam Coffee Shop di Jalan AP Pettarani Makassar dan memaksa pengunjung untuk keluar," keterangan unggahan akun tersebut.
Bukan hanya mendesak para pengunjung meninggalkan Coffee Shop, massa aksi juga diduga memukul seorang pria.
"Salah satu pengunjung juga sempat dipukul oleh salah satu pendemo sebelum mereka keluar dari tempat itu," tulis unggahan yang sama.
Kapolsek Rappocini AKP Mustari Alam dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu.
"Jadi memang tadi dia melakukan orasi, orasi itu semua kafe, KFC," ujar Mustari.
Mereka pun menyuarakan agar masyarakat memboikot semua produk yang disebut terafiliasi dengan Israel.
"Intinya hanya mau masuk di situ, itu berkaitan dengan anti Israel dalam rangka mendukung Palestina merdeka," sebut Mustari
Mengenai salah seorang pengunjung yang diduga dipukul massa aksi, Mustari enggan berkomentar banyak.
"Yang dipukul di video? Tidak ada (melapor), nda tahu itu, nda ada yang merasa dipukul," ucapnya.
Sejauh ini, kata Mustari, belum ada laporan masuk mengenai insiden dugaan pemukulan itu.
Mahasiswa Mengamuk
Sekelompok mahasiswa mengamuk di dalam kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh), Jl Sultan Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) viral di media sosial.
Aksi bak preman itu, dilakukan empat mahasiswa di depan mahasiswi yang merekam kejadian tersebut.
Satu dari keempatnya yang disebut mahasiswa senior, tampak menendang pintu ruangan dua kali.
Mahasiswa yang merekam kejadian itu, pun menegur.
"Kak, jangan merusak kak, nakennaki juga nanti," ucap salah seorang mahasiswi dalam video itu.
"Kenapai? Biar," balas mahasiswa senior itu sambil berjalan meninggalkan lokasi.
Kabag Humas Unismuh Makassar Hadi Saputra mengatakan, insiden tersebut terjadi di kampusnya pada Rabu (4/6/2024) sekitar pukul 17.30 Wita.
"Insiden perusakan fasilitas kampus oleh seorang oknum mahasiswa, didampingi tiga oknum mahasiswa lainnya," ujar Hadi dikonfirmasi wartawan, Jumat (7/6/2024).
Setelah melakukan pengrusakan, kata Hadi, kaki pelaku cedera dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Faisal.
"Setelah diperiksa, pelaku mengalami luka robek serius di bawah mata kaki akibat aksi tendangan kaca yang dilakukan," ucapnya.
Diungkapkan Hadi, atas tendangan keras yang dilakukan mahasiswa senior itu, beberapa urat kakinya putus.
"Beberapa urat kakinya putus, sehingga membutuhkan tindakan medis lebih lanjut," sebutnya.
Hadi juga mengatakan, pihak dokter meminta pelaku menjalani operasi untuk mengatasi luka tersebut.
"Namun, yang bersangkutan menolak tindakan operasi, dan hanya dilakukan penjahitan untuk menutup luka menganga dengan 28 jahitan," sebutnya. (Muslimin Emba)