TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama 10 tahun terakhir, tercatat sebanyak 4 prajurit TNI dan polisi yang kabur dari kesatuan.
Mereka kabur sekaligus membawa senjata milik kesatuan.
Mereka adalah Brigadir Satu Tanggap Jikwa, Prajurit Dua Senat Soll dan Prajurit Dua Yotam Bugiangge.
Kasus terbaru, Bripda Aske Mabel, anggota Polres Yalimo yang kabur usai mencuri 4 pucuk senjata api.
Baca juga: Anggota Polres Yalimo Papua Bawa Kabur 4 Pucuk Senjata Api dan Amunisi: Pelaku Sempat Kokang Senjata
Hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Polda Papua masih memburu Bripda Aske Mabel.
Daftar 4 Kasus Aparat Keamanan Kabur dari Tempat Tugas
Mengutip Kompas, selama satu dekade terakhir, ada empat kasus aparat keamanan kabur dari tempat tugas.
Berikut daftarnya:
1. Brigadir Satu Tanggap Jikwa
Kasus pertama terjadi pada 2014.
Adalah Brigadir Satu Tanggap Jikwa, seorang polisi di Kabupaten Nduga.
Polda Papua menangkapnya pada 26 Oktober 2014.
Dari hasil sidang kode etik, Tanggap terbukti menjual 29 butir amunisi kepada dua pemimpin kelompok kriminal bersenjata (KKB), yakni Rambo Tolikara dan Rambo Wonda.
Baca juga: MO Ditangkap saat Hendak Jual Senjata Api kepada KKB yang Jabat Kepala Staf Kodap I Tabi
Ia juga menjual 18 butir amunisi kepada anggota KKB lainnya yang bernama Derius Wakerkwa.
2. Prajurit Dua Senat Soll
Kasus kedua adalah Prajurit Dua Senat Soll.
Senat Soll meninggalkan tempat tugasnya di Kabupaten Mimika, tahun 2018.
Senat kabur setelah ketahuan menjual amunisi dan senjata api kepada warga.
Senat bergabung dengan pihak KKB di Kabupaten Yahukimo.
Dia melakukan serangkaian aksi kekerasan yang memakan korban jiwa.
Salah satu korban adalah anggota staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Yahukimo bernama Hendry Jovinsky.
Tim Operasi Satgas Nemangkawi bersama Polres Yahukimo menangkap Senat pada 2 September 2021.
Senat meninggal 24 hari kemudian karena sakit.
3. Prajurit Dua Yotam Bugiangge
Yotan Bugiangge kabur dari satuannya, Kompi C Batalyon Infanteri 756/Wimane Sili, di daerah Senggi, Kabupaten Keerom, Papua, pada 17 Desember 2021.
Pria asal Kabupaten Nduga ini kabur dengan membawa satu senjata laras panjang.
Baca juga: Deretan Kejahatan Eks Anggota TNI Yotam Bugiangge: Gabung KKB Papua hingga Bunuh Anggota Polri
Yotam belum ditemukan hingga kini.
Bahkan, ia terindikasi telah bergabung dengan KKB di wilayah Papua Pegunungan dan terlibat sejumlah aksi teror kepada warga sipil.
4. Bripda Aske Mabel
Anggota Polres Yalimo, Papua Pegunungan ini kabur dengan membawa 4 pucuk senjata api jenis AK China, Minggu (9/6/2024).
Aske Mabel melancarkan aksinya dengan kondisi mabuk.
Lalu dengan menenteng tas, ia berdalih untuk mengisi daya baterai telepon seluler miliknya.
Kronologis Bripda Aske Mabel Bawa Kabur Senjata Api
Oknum anggota Polres Yalimo, Papua Pegunungan, berinisial AM (23) diduga membawa lari empat pucuk senjata api dari Polres Yalimo, Papua Pegunungan, Minggu (9/6/2024) pagi.
Bripda AM membawa lari empat pucuk senjata api laras panjang jenis AK.
Tak hanya itu dia juga membawa puluhan butir amunisi milik Polri.
Informasi yang diterima Tribun, sebelum melakukan aksinya, pelaku mendatangi Mapolres Yalimo di Elelim menggunakan pakaian preman dan menumpang charge handphone.
Baca juga: Detik-detik Pembakaran oleh KKB di Paniai: Sekolah Dikepung hingga Kios-kios & Rumah Guru Terbakar
Pelaku yang dalam keadaan mabuk kemudian membawa ransel besar dan mendatangi ruangan tempat penyimpanan senjata api.
Bripda AM lalu memasukkan tiga pucuk senjata ke dalam tas ransel serta satu pucuk dipegang.
Usai memasukkan empat senjata api laras panjang ke dalam tas, Aske kabur dan sempat menodongkan senjata ke rekannya petugas piket.
Ia meninggalkan Polres Yalimo pada Minggu sekitar pukul 04.00 WIT.
Aske membawa lari empat senjata api dan 60 butir amunisi.
Ia diperkirakan kabur ke dalam hutan.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo membenarkan kejadian tersebut.
Kombes Benny menyebut peristiwa itu terjadi pada Minggu (9/6/2024) sekitar pukul 04.00 WIT.
Benny mengatakan, AM masuk ke salah ruangan SPKT dengan dalih mengisi daya handphone.
"Setelah beberapa saat keluar dengan membawa tas ransel," ujar Benny.
Baca juga: Keributan di Kantor Bawaslu Yalimo Papua Pegunungan, Wakapolres dan Kasat Lantas Terluka
Sementara itu, Kapolres Yalimo, Kompol Rudolof Yabansabra mengatakan saat ini dirinya telah memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"Sampai dengan saat ini yang bersangkutan masih dalam pengejaran dan pencarian oleh anggota Polres Yalimo," ujarnya.
Kabid Propam Polda Papua Kombes Roy Satya mengatakan pihaknya akan mengirimkan tim untuk menyelidiki kejadian tersebut.
"Yang pasti dicari dulu anggotanya, kemudian yang piket pada saat itu akan diperiksa," ujar Kombes Roy Satya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu petang.
Menurut dia, tim sebenarnya sudah akan dikirim pada Minggu siang, tetapi tidak ada penerbangan menuju Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo.
"Besok saya yang berangkat," tandasnya.
Kapolres Yalimo Dicopot
Kompol Rudolof Yabansabra dicopot buntut hilangnya empat pucuk senjata api yang dibawa kabur oleh salah satu anggotanya.
Pencopotan Kapolres Yalimo Kompol Rudolof Yabansabra diungkapkan Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, Minggu (9/6/2024) lalu.
"Besok (hari ini) juga saya akan copot Kapolresnya," tegas Irjen Fakhiri di Mimika, Papua Tengah, Minggu malam.
Fakhiri menegaskan tim dari Polda Papua akan segera menuju ke Polres Yalimo untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
"Besok akan hadir rombongan dari Jayapura, itu menjadi bagian yang akan kita evaluasi," kata Fakhiri.
Sumber: (TribunPapua) (Kompas.com) (Tribunnews.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul BREAKING NEWS: Kapolres Yalimo DICOPOT dari Jabatannya Pasca-hilangnya 4 Pucuk Senjata