TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Angka stunting di Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, masih berada di angka 21,5 persen persen.
Sedangkan, target pemerintah untuk menurunkan stunting yang disebabkan oleh malnutrisi, adalah 14 persen.
Salah satu wilayah yang angka tangkesnya masih berada di atas target pemerintah, bahkan di atas rata rata nasional, adalah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukan kabupaten paser masih berada di angka 24,9 persen.
Di kabupaten Paser sendiri, terdapat 47 desa yang diberi perhatian khusus terkait masalah tangkes.
Dana sebesar Rp 4,1 miliar disalurkan untuk membantu pemerintah Kabupaten Paser menangani permasalahan stunting oleh PT Kideco Jaya Agung (Kideco).
"Sebagai kelanjutan dari beberapa program sosial sebelumnya, kami kembali meluncurkan beberapa program yaitu program inklusivitas untuk anak-anak disabilitas, dan CANTING yang berfokus pada penurunan angka stunting anak," Komisaris Utama Kideco, Azis Armand, melalui keterangan tertulis, Kamis (13/6/2024).
Program Cegah dan Tangani Stunting (CANTING) dan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dibuka di Puskesmas Desa Batu Kajang,Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Komisaris Kideco Letnan Jenderal TNI (Purn) Dodik Wijanarko, menambahkan bahwa program-program tersebut adalah bentuk komitmen untuk masyarakat dan pemerintah kabupaten Paser.
Direktur Utama Kideco, M. Kurnia Ariawan, menyampaikan bahwa pihaknya serius untuk menjalankan program program yang bisa memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan pemerintah Kabupaten Paser.
Baca juga: BSKDN Kemendagri: Inflasi dan Stunting, Dua Masalah Krusial yang Perlu Strategi Tepat
"Terutama untuk program-program jangka panjang yang berkaitan langsung dengan kebutuhan mendasar masyarakat Paser, salah satunya masyarakat diffable, dengan program yang sudah kita luncurkan tadi,” ujar Kurnia.