Ia pun sontak memeluk anak perempuannya dan berusaha menyelamatkan diri.
Korban, Sarengat lalu mencoba keluar dari dalam rumah melalui pintu belakang untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Begitu nampak orang banyak nyerang rumah kami, Bapak keluar dia bilang ke anak saya yang laki-laki 'kau jagalah adik mu sama mamakmu'," sebutnya.
Di tengah keributan tersebut, sesekali terdengar teriakan 'matikan saja semuanya'.
"Sampai sekarang saya masih trauma. Saya peluk anak saya yang menjerit menangis, saya sudah nggak kuat lagi," ucapnya.
Tak lama setelah ia ditinggalkan suaminya, Nurlelani mendapat kabar Sarengat terkena bacokan.
Sementara anaknya, Sandra terkena panah di bahunya.
"Kaki Bapak (suaminya) sebelah kanan putus dibacok, di punggung belakangnya juga dibacok,"
"Kenapa orang tua sampai digituin, sudah seperti binatang dibuatnya," sambungnya.
Anak dan suaminya pun dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: 4 Fakta Terbaru Kasus Bos Rental Mobil Tewas Dikeroyok Warga, Korban Pernah Buat Laporan Kehilangan
Nahas, nyawa suaminya tak tertolong.
Ia menuturkan, selama 20 tahun tinggal di daerah tersebut, keluarganya tak pernah mendapatkan masalah dengan siapa pun.
"Suami saya di rumah saja melihara lembu, kambing, nggak pernah ada bermasalah dengan siapa pun, boleh tanya sama warga di sini," ungkapnya.
Ia pun meminta pihak kepolisian untuk menangkap semua pelaku pengeroyokan tersebut.