Propam Mabes Polri masih mendalami keterlibatan Iptu Rudiana.
"Tapi kalau dia waktu itu menangkap (pelaku) demi kecepatan dan setelah ditangkap, diserahkan ke reserse yang menangani, itu bukan pelanggaran kode etik, itu sifatnya dia sebagai polisi," pungkasnya.
Baca juga: Liga Akbar Ungkap Tekanan Saat BAP Kasus Vina Cirebon: Saya Tidak Tahu, Penyidik Terus Menekan
Liga Akbar Bertemu Iptu Rudiana 8 Tahun Lalu
Liga Akbar menjadi saksi kunci dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky yang terjadi pada 2016 lalu.
Saat sidang, Liga Akbar memberikan kesaksian berada di dekat lokasi pembunuhan.
Liga Akbar juga melihat aksi kejar-kejaran antara pelaku dan korban.
Setelah 8 tahun berlalu, Liga Akbar mencabut kesaksiannya dan menyatakan tak berada di dekat TKP.
Liga Akbar sempat bertemu Eky yang juga sahabatnya beberapa jam sebelum kejadian.
Namun, setelah Eky dan Vina pergi menggunakan sepeda motor, Liga Akbar tak mengetahui kejadian yang menimpa keduanya hingga ditemukan tewas di jembatan talun.
Liga Akbar mengaku ada skenario yang dibuat penyidik sehingga dirinya terpaksa mengiyakan BAP yang sudah direncanakan.
Seminggu setelah kasus pembunuhan, Liga Akbar bertemu Iptu Rudiana, ayah Eky.
Baca juga: 4 Pengakuan Mengejutkan Liga Akbar Saksi Kunci Kematian Vina Cirebon: Dipaksa Mengaku
"Awalnya, Pak Rudiana ini menelpon saya dan mengajak bertemu," paparnya, Minggu (16/6/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Tujuan pertemuan tersebut adalah ingin menggali informasi tentang kasus kematian Vina dan Eky.
Liga Akbar diajak masuk ke mobil dan diberi sejumlah pertanyaan oleh Iptu Rudiana.
Saat itu, Liga Akbar menceritakan Eky sempat menunjukkan foto Rivaldy atau Ucil sebelum terjadi pembunuhan.