Posisi itu membuat pengguna treadmill membelakangi jendela.
Jarak antara treadmill dan jendela kurang dari satu meter.
Pada lantai tiga terlihat tidak memiliki balkon atau pagar.
Sehingga saat terpental, korban langsung jatuh ke dasar atau teras tempat gym tersebut yang berlantai keramik.
Hasil Olah TKP
Sementara itu Polresta Pontianak telah melakukan olah TKP, Rabu (19/6/2024).
Polisi menemukan fakta yang membuat seseorang lebih mudah terjatuh ke lantai bawah dari treadmil tersebut.
Kasatreskrim Polresta Pontianak, Kompol Antonius Trias Kuncorojati mengungkapkan jarak antara Jendela dan treadmill hanya 60 cm.
Lalu jendela di mana korban terjatuh memiliki lebar 90 cm.
Kemudian, jarak dinding semen lantai pada jendela di lokasi cukup rendah hanya sekitar 30 cm.
"Dengan posisi tersebut sangat memudahkan orang terjatuh, terlebih alat treadmill digunakan orang yang menggunakan tenaga besar, ketika dalam kondisi dehidrasi, kelelahan, dan sebagainya, yang membuat dapat kehilangan kesadaran," tuturnya.
"Lalu jarak dinding di jendela juga hanya 30 cm, itu sangat mudah sekali bila seseorang jatuh dari treadmill kemudian bisa jatuh ke bawah," imbuhnya.
Pihak yang Diperiksa
Lebih lanjut, Polresta Pontianak telah memeriksa sejumlah saksi.
Pemilik tempat gym akan diperiksa.
Selain itu, pembuka jendela di mana korban terpental keluar juga akan diperiksa.