Terkait dugaan kelalaian pemilik pada kasus ini, Kompol Antonius menyampaikan pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih detail.
"Kita akan periksa dari izin, dan berbagai hal lebih lanjut, karena memang berdasarkan informasi, sebelumnya pernah ada kejadian, namun tidak dirubah posisi dari treadmill itu yang membelakangi jendela, yang notabene itu membahayakan," jelasnya.
Pernyataan Keluarga
Sementara itu ayah korban, Slamet Purnomo mengungkapkan jenazah FN dimakamkan di TPU Desa Punggur, Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya.
Slamet menuturkan, FN merupakan anak sulungnya.
Ia memiliki satu adik laki-laki.
Slamet mengaku sangat terpukul dengan kepergian putrinya.
Ia berujar, putrinya berangkat ke tempat gym bersama adik dan temannya.
Sebelum berangkat, putrinya sempat mengajaknya untuk ikut, karena ia sedang tidak enak badan, sehingga ia mengurungkan niatnya untuk ikut.
"Itu dia sempat pemanasan di teras sebelum berangkat, lalu saya bilang sudah pakai mobil saja daripada motor susah pakai nenteng - nenteng bawa banyak barang, lalu dia berangkat pamitan, dia sampai lampaikan tangan, itu sekitar pukul 12.50 gitu," ujarnya.
Ketika ia sedang istirahat, pada pukul 13.35, ia menerima telepon dari anak keduanya.
Putranya mengabarkan sang kakak jatuh di gym dan dibawa menuju rumah sakit dalam kondisi tidak sadarkan diri.
"Itu saya masih berfikir bahwa jatuhnya itu di dalam, itu di ruangan, pemikiran saya dia jatuh di tangga," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Firasat Ayah Korban, Tasbihnya Putus Saat Berzikir Dalam Perjalanan Menemui Putrinya di Rumah Sakit.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto) (TribunPontianak.co.id/Ferryanto)