Aneka persembahan atau sesaji, mulai dari makanan, hasil pertanian hingga ternak seperti ayam dan kambing, dilarung ke dalam kawah sebagai persembahan kepada Dewa Brahma.
Sesaji yang dilarung ke Kawah Bromo diperebutkan oleh puluhan orang usai dukun, tokoh masyarakat dan warga Suku Tengger memanjatkan doa meminta keselamatan, keberkahan dan kesejahteraan.
Sesaji yang dilarung ini merupakan hasil kekayaan Suku Tengger setiap tahunnya.
Ada yang membawa ayam hidup, aneka makanan, bahkan uang untuk persembahan.
Sebelumnya, masyarakat Suku Tengger menggelar doa-doa Pura Luhur Poten yang berada di kaki Gunung Bromo lalu melarung sesaji ke kawah.
Masyarakat Tengger pun mulai berdatangan seminggu sebelum puncak ritual untuk melarung sesaji.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Rachmawati)