TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat orang tewas dalam musibah kecelakaan maut di Tol Semarang-Batang KM 405, Sabtu (22/6/2024) sekira pukul 07.45 WIB.
Korban adalah penumpang yang duduk di Mitsubishi Pajero Sport tewas usai menabrak truk tronton yang sedang berhenti di bahu jalan.
Saat kejadian, sopir truk tidak ada di belakang kemudi karena sedang buang air kecil.
Berikut fakta baru kecelakaan Pajero dan truk di Tol Batang.
1. Kronologi
Musibah bermula saat Pajero yang dikemudikan oleh Ahmad Fauzi melaju dari arah Jakarta menuju Semarang.
Setiba di Tol Km 405 jalur A, terdapat sebuah truk kontainer yang tengah berhenti di bahu jalan.
"Dugaan penyebab kecelakaan masih kita dalami," imbuhnya.
Saat ini, korban meninggal dunia sudah berada di ruang jenazah RSI Weleri Kendal. Begitu pun dengan korban selamat, yang juga masih menjalani perawatan intensif.
Sopir Pajero, Fauzi Sulaiman mengaku dirinya hendak menyalip mobil di depannya.
Nahas, ia tak sadar jika terdapat truk kontainer yang sedang berhenti di bahu jalan sebelah kiri.
"Mau nyalip tapi nggak lihat kalau ada truk berhenti," jelasnya ditemui di RSI Weleri Kendal.
Fauzi tak sadar, apakah dirinya tengah dalam keadaan mengebut atau tidak. Yang ia ingat, sewaktu hendak menyalip tiba-tiba ada truk yang sudah berhenti di bahu jalan.
"Kalau kecepatan tinggi atau tidak, saya enggak tahu. Langsung banting setir," terangnya.
Salah satu petugas jaga kamar mayat RSI Weleri Kendal, Lia menuturkan kondisi korban tewas cukup mengenaskan.
Tiga korban di antaranya mengalami luka serius pada kepala.
"Untuk yang 1 cewek cedera kepala tapi tidak terlalu parah. Yang parah 3 cowok," ujarnya.
2. Mobil nyaris terbelah, sopir mengaku tak ngebut
Fauzi Sulaiman mengaku tidak mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Ia juga tak mengingat berapa laju kecepatan mobilnya, sehingga mengalami kecelakaan maut sampai bodi mobil terbelah bagian atas.
"Saya tidak ngebut saat itu. Saya juga tidak tahu kecepatan saya berapa, saya tidak ingat," katanya.
Ia menuturkan, Pajero yang dikendarainya berada di jalur kanan hendak menyalip mobil di depannya.
Namun nahas, Fauzi tak melihat sebuah truk kontainer yang rupanya tengah berhenti di bahu jalan.
"Jadi sebelum kecelakaan, saya sempat mau menyalip ke kanan tapi tidak bisa lagi. Saya tidak lihat kalau ada truk parkir dan saya sudah tidak bisa ngerem mobil," ungkapnya.
Fauzi melanjutkan, setelah tabrakan tersebut ia tidak mengingat apapun. Begitu sadar, ia sudah dibawa ke rumah sakit.
"Saya tidak ingat lagi seperti apa nasib keluarga saya. Saya tahunya setelah sampai di RSI Weleri," ujarnya.
Saat ini, Fauzi dan Ali Mustofa yang selamat dari kecelakaan tersebut sudah ikut pulang ke Blitar bersama rombongan ambulans semalam.
Kasat Lantas Polres Kendal, AKP Agus Pardiyono Marinus belum memberikan keterangan resmi, apakah sopir dalam keadaan mengantuk atau tidak ketika sedang mengemudi.
"Dugaan (mengantuk: red) masih kita dalami. Nanti kita sampaikan updatenya," katanya
3. Jenazah dibawa ke Blitar
Pihak keluarga korban kecelakaan maut Pajero tabrak truk di Tol Kendal - Semaran memutuskan untuk mensucikan jenazah di RSI Weleri Kendal, sebelum dibawa ke kampung halaman.
Dikutip dari Tribun Jateng, keluarga tiba di RSI Weleri Kendal sekira pukul 16:30 WIB, Sabtu (22/6/2024).
Terlihat mereka langsung menuju ruang IGD untuk melakukan pengecekan korban yang selamat.
Tak berselang lama, mereka kemudian menuju ke ruang jenazah RSI Weleri Kendal yang berada di bagian belakang gedung.
Setiba di ruang jenazah, tangis haru keluarga pecah ketika melihat kondisi korban yang mengalami luka cukup parah di bagian kepala.
Beberapa dari mereka terlihat lemas, seakan tak percaya melihat pemandangan memilukan tersebut.
Saat hendak dimintai keterangan, keluarga korban menolak. Mereka mewakilkan kepada perangkat desa yang ikut menjemput pemulangan jenazah.
Kaur Keungan Desa Wonodadi, Somaid pun terkejut ketika pertama kali mendapat kabar warganya mengalami kecelakaan.
"Jam 9 dapat kabar dari warga yang datang ke rumah saya, terus saya langsung komunikasi sama Polres Kendal," katanya saat bersama keluarga korban menjemput kepulangan jenazah di RSI Weleri Kendal.
Berdasarkan hasil musyawarah, keluarga akhirnya sepakat agar jenazah disucikan di RSI Weleri.
"Tadi kami sepakat untuk semua jenazah disucikan di sini," imbuhnya.
Setelah disucikan, jenazah akan langsung dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di kompleks pemakaman yang sama.
"Ini kan masih keluarga, masih satu dusun juga. Dimakamkan di kompleks yang sama," tuturnya.
4. Sopir Truk Lagi Kencing
Ditemui di kesempatan berbeda, Kasatlantas Polres Kendal, AKP Agus Pardiyono Marinus memberikan klarifikasinya.
Sebelumnya, dinarasikan bahwa truk kontainer yang terparkir di bahu jalan tersebut merupakan truk yang mogok dan sudah berhari-hari terparkir di sana.
Ternyata, AKP Agus menyebut bahwa truk tersebut berhenti lantarang sopirnya sedang buang air kecil.
"Sopir truk lagi kencing di pinggir jalan, kemudian truknya terparkir di bahu jalan,"
"Itu bukan mogok. Kalau mogok kan pasti sudah diamankan petugas Tol Jasamarga. Karena mereka pasti keliling setiap saat." kata AKP Agus Pardiyono Marinus kepada TribunJateng.com.
Posisi truk kontainer tersebut juga disebut menghalangi pandangan pengemudi Pajero.
Imbasnya, sopir Pajero Fauzi Sulaiman pun tak mampu mengendalikan laju kendaraannya.
"Iya terus kecelakaan," sambungnya.
Kini, sopir truk pun sudah diamankan polisi.
"Sopir truk sudah kita amankan, sudah kita evakuasi baik korban truknya. Nanti akan kami update hasil perkembangannya," ujar Kasat Lantas.
5. Identitas korban
Ada empat orang meninggal dunia akibat kecelakaan tol Semarang-Batang tersebut.
Mereka adalah Anas Makrufi (41) asal Blitar, Sudarmajianto (48) asal Blitar, Imro’atus Solikah (43) Blitar, dan Rizki Mustofa (19) Blitar.
Sementara 2 lainnya mengalami luka ringan. Mereka adalah Fauzi Sulaiman (43), warga Blitar dan Ali Mustofa (48) Blitar.
Semua korban berada di Rumah Sakit Islam (RSI) Weleri Kendal, Jawa Tengah.
Baca juga: Detik-detik Pajero Tabrak Truk Tronton di Tol Kendal, 4 Orang Tewas dan 2 Luka-luka
Kasubag Pelayanan Jasa Raharja Jawa Tengah Bimo Ari Srinalendro, mengatakan, pihaknya akan memberi santunan kepada korban kecelakaan.
Untuk yang meninggal dunia mendapat santunan Rp 50 juta, sedang korban luka maksimal mendapatkan Rp 20 juta.
“Santunan akan diberikan kepada ahli waris,” kata Bimo, Sabtu. (*)