News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sukolilo Dinarasikan sebagai Kampung Maling, Nana Sudjana: Itu Hanya Oknum, Tidak Sepantasnya

Penulis: garudea prabawati
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Tribunnews.com: PJ Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan bahwa tak pantas Kawasan Sukolilo dicap sebagai Kampung Maling.

TRIBUNNEWS.COM - Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, mendapat stigma negatif yakni sebagai Kampung Maling pasca-insiden tewasnya seorang bos rental, BH (52).

Hal tersebut pun menjadi perhatian Pj Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Nana Sudjana.

Nana Sudjana pun meminta masyarakat untuk tidak memberikan stigma negatif tersebut pada Kecamatan Sukolilo.

Lantaran menurutnya tak semua masyarakat melekat pada kasus yang tengah menggaung saat ini yakni selain tewasnya bos rental juga penemuan kendaraan bodong.

Sehingga tindak pidana yang terjadi di daerah tersebut hanya dilakukan oleh beberapa orang saja, bukan oleh seluruh masyarakat.

"Ini perlu klarifikasi, itu hanya oknum dari masyarakat dan tidak sepantasnya kemudian orang-orang mengecap ini kampung apa atau kampung apa," kata Nana Sudjana, Minggu (23/6/2024), mengutip TribunBanyumas.com.

Nana menegaskan, Pemprov Jateng akan terus melakukan pembinaan kepada masyarakat untuk menghilangkan stigma negatif yang seolah-olah ditujukan kepada masyarakat di kampung Sukolilo tersebut. 

Pembinaan ini, katanya, tidak hanya akan dilakukan di Sukolilo tetapi juga di seluruh wilayah Jawa Tengah.

3 Lokasi di Pati jadi Tempat Kendaraan Bodong

Berikut ini 3 wilayah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang menjadi lokasi ditemukannya puluhan kendaraan bodong.

Penemuan kendaraan bodong tersebut, buntut insiden tewasnya Bos Rental, BH (52), akibat dikeroyok.

Baca juga: Dicap Sebagai Kampung Maling, Ini Legenda Sukolilo yang Berkaitan Dengan Raja-raja Mataram

Diketahui, BH bersama tiga rekannya dikeroyok di kawasan tersebut saat akan mengambil mobil miliknya.

Nahas, BH diteriaki maling oleh warga setempat hingga akhirnya dikeroyok sampai tewas, Kamis (6/6/2024).

Polisi menemukan puluhan kendaraan bodong di tiga lokasi Kabupaten Pati Jawa Tengah.

Operasi besar-besaran dilakukan pencarian kendaraan bodong itu dilakukan pada Kamis (13/6/2024).

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes Johanson Ronald Simamora, mengatakan operasi tersebut dilakukan di tiga wilayah meliputi Sukolilo, Trangkil dan Tampakromo. 

Kombes Johanson Ronald menyebut, operasi tersebut gabungan yang melibatkan Polda, Polres dan Polsek setempat. 

"Selain kendaraan, kami mengamankan tiga orang," kata dia.

Tiga orang tersebut, lanjut dia, masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. 

"Misal terbukti peran mereka nanti akan kami naikkan jadi tersangka," ujarnya.

Fakta Kawasan Sukolilo usai Bos Rental Tewas

Berikut ini empat fakta soal kawasan Sukolilo di Pati, Jawa Tengah, usai kejadian tewasnya Bos Rental, BH (52), akibat dikeroyok.

1. Dianggap Kampung Maling

Tribunnews.comGoogle Maps

Saat mencari titik di Google Maps yang koordinatnya berada di wilayah Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Pati, kini ditandai menggunakan sebutan konotatif.

Di antaranya Kampung Maling, Perkumpulan Maling, Desa Pembunuh, Kampung Penadah Kendaraan, bahkan Kawasan Uji Coba Iron Dome.

2. Kendaraan Bodong di Sukolilo, Pati

Buntut kasus penganiyaan berat yang menyebabkan BH tewas, polisi melakukan penelusuran hingga menemukan puluhan kendaraan bodong.

Kini, polisi telah mengamankan total 39 motor dan enam mobil bodong di Kabupaten Pati.

Kegiatan yang dilakukan pada Rabu (12/6/2024) tersebut, merupakan tindak lanjut adanya informasi di Sukolilo banyak kendaraan bodong.

Kemudian ditemukan 33 motor dan enam mobil yang memang tanpa dokumen lengkap.

Dikutip dari Tribun-Video.com, 39 kendaraan itu terdiri dari 33 motor dan enam mobil.

Kapolsek Sukolilo, AKP Sahlan menyebut sebagian besar kendaraan bodong itu berasal dari satu rumah.

3. Warga Sukolilo Ketakutan

Warga Sukolilo, Wati (27), mengaku kaget saat mendengar kabar operasi dari pihak kepolisian yang dilakukan secara serentak di sejumlah ruas jalan dan tempat jual beli sepeda motor.

"Yang kaget orang tua karena ada yang pedotan (surat tak lengkap)," jelasnya, Sabtu (15/6/2024).

Selain itu, siswa SMP yang membawa sepeda motor untuk berangkat sekolah juga takut jika kendaraannya ikut diangkut oleh pihak kepolisian.

"Yang terganggu anak-anak sekolah. Biasanya mereka pakai sepeda motor pedotan. Akhirnya sekarang ada yang tak bisa bawa motor kalau berangkat sekolah," paparnya.
4. Harapan Camat Sukolilo

Camat Sukolilo, Andrik Sulaksono, mengaku menghormati langkah yang dilakukan pihak kepolisian yang telah melakukan kegiatan razia di Sukolilo.

Dirinya berharap warga Sukolilo dapat bekerja sama dengan pihak kepolisian.

Meski demikian, ia membenarkan polisi melakukan penyisiran di wilayahnya, terkait kendaraan bodong.

"Sudah menjadi kewajiban kepolisian," imbuhnya, dikutip dari Kompas.com.

Dengan kejadian tersebut, dia berharap agar warga bisa memetik pelajaran dan tak melakukan transaksi jual beli kendaraan bodong.

"Ke depan bisa menggunakan kendaraan yang legal atau resmi," ujar dia.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Tribun-Video.com) (TribunJateng.com/ Iwan Arifianto) (TribunBanyumas.com/Budi Susanto) (Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf )


Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Setop Stigma Negatif Sukolilo Pati Sebagai Kampung Maling, Ulah Personal Tapi Semua Warga Kena Imbas

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini