News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ahmad Tamyis Meninggal Usai Dirawat 13 Hari, Total Korban Kebakaran Gudang Elpiji di Bali 18 Orang

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kebakaran - Ahmad Tamyis Mujaki (25), korban terakhir yang masih dirawat di RSUP Prof Ngoerah akibat kebakaran di gudang elpiji, meninggal dunia di Burn Unit ICU, Sabtu (22/6/2024). Ahmad Tamyis dinyatakan meninggal dunia pukul 16.20 Wita setelah dirawat selama 13 hari.

Pasalnya, para korban harus lompat pagar gudang untuk menyelamatkan nyawa masing-masing.

Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan para korban lantaran pagar gudang diduga tergembok dari luar.

"Loncat pagar (korban menyelamatkan diri). Iya (tergembok dari luar). Itu sekitar jam 6, setengah 7 (pagi)," ungkap seorang saksi bernama Panji (34) kepada Tribun Bali.

Baca juga: Gedung Graha CIMB Niaga Sudirman Kembali Beroperasi Pasca-Kebakaran

Panji yang kebetulan bermukim di seputar TKP menuturkan, kulit salah seorang korban terlihat melepuh.

Luka bakar itu dikatakan Panji berada pada tangan dan badan bagian atas.

Sementara itu, pakaian korban dikatakan telah compang-camping yang diduga akibat terkena sambaran api.

"Yang (korban) berhenti di depan (rumah Panji). Itu sudah melepuh. Ada darah. Baju itu sudah seperti compang-camping kebakar," imbuhnya.

Disinggung lebih jauh soal aktivitas di TKP pada hari biasa, Panji tak dapat berbicara banyak.

Sebab, pagar gudang gas elpiji tersebut dikatakan kerap tertutup rapat dan digembok.

Bahkan hampir 2 tahun dirinya tinggal di seputar TKP, Panji baru mengetahui kondisi gudang tersebut lantaran adanya peristiwa kebakaran.

Kebakaran terjadi di rumah kontrakan yang berada di Jalan Sasetan Gang Taman Sari 2C Blok I Banjar Pembangunan, Kecamatan Sasetan, Denpasar, Bali, Senin (6/5/2024). Akibat insiden itu, satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan balitanya tewas. (Dok Damkar Denpasar, TribunBali.com/Putu Supartika)

"Sehari-hari, sepengetahuan saya, memang tertutup. Digembok dari luar. Saya hampir 2 tahun tinggal di sini, baru tadi lihat TKP," ungkapnya.

Sepengetahuannya, kerap ada truk keluar-masuk di TKP yang memuat tabung gas elpiji.

"Saya tahu itu ada mobil keluar-masuk bawa gas. Masalah aktivitas di sana, saya nggak tahu. Karena memang tidak ada plang," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Lingkungan (Kaling) Banjar Uma Sari, Bhimantara Ari Sugandi menerangkan, setidaknya ada 18 korban luka bakar dari peristiwa tersebut.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini