TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - A (31), seorang pria asal Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat awalnya terpaksa bermain judi online.
A mengatakan dia pertama kali menyentuh judi online sejak akhir tahun 2020 saat Pandemi Covid-19.
A yang pada saat itu kesulitan ekonomi lantaran fenomena lockdown yang diterapkan pemerintah memaksa dirinya mengadu peruntungan di judi online.
Baca juga: Polisi Tangkap 5 Selebgram di Metro Lampung Karena Promosikan Judi Online di Media Sosial
Ia mengaku diperkenalkan oleh temannya yang pada saat itu baru terkena Pengakhiran Hubungan Kerja (PHK) dan mengakali kekurangan finansialnya dengan judi online.
"Memang waktu itu 'kan saya enggak bisa keluar rumah karena lockdown pas Covid-19. Saya juga selama ini kerja serabutan di luar, enggak bisa WFH-WFH (red: work from home) kayak orang kantor gitu," ucapnya kepada TribunPriangan.com pada Rabu (26/6/2024).
Akibatnya, A mengaku serba salah memenuhi kebutuhan ekonominya.
"Serba salah. Kalau diam di rumah, nanti saya enggak ada pemasukan. Buat makan gimana? Kalau keluar rumah juga bisa jadi masalah. Bisa ditegur petugas atau malah kena Covid, amit-amit," tuturnya.
A yang pada saat itu hanya mengantongi uang kurang dari Rp100 ribu, memutuskan menjadikannya sebagai modal judi online berjenis permainan slot.
Tak dinyana, setelah beberapa kali memainkannya, dia justru mendapatkan uang sampai senilai Rp 3 jutaan.
"Kondisi pas lagi gitu apalagi uang lagi pas-pasan, terus dikasih menang puluhan kali lipat uangnya, ya saya senanglah," tuturnya.
Baca juga: Kepala Daerah Ikut Main Judi Online, Polisi Diminta Usut, DPR Minta PPATK Buka Datanya
Sejak saat itulah A mulai rutin memainkan judi online.
Ironisnya, justru hal tersebutlah yang telah menyelamatkan dirinya dari kesulitan finansial saat lockdown Covid-19.
"Saya sadar kok itu salah. Tapi ya mau bagaimana lagi?" ucapnya mengakui.
Akan tetapi, tambah A, kemenangan fana dari judi online itu tidak berlangsung lama.
"Ya seringnya kalah. Sekalipun menang, memang uang hasil begitu habisnya juga cepet. Enggak tahu habisnya ke mana, saya juga lupa," ungkapnya.
Baca juga: 1.000 Lebih Anggota DPR Main Judi Online hingga Rp25 Miliar, PPATK Segera Surati MKD
Selepas pandemi Covid-19 tak lagi marak, A sudah terlanjur kecanduan.
"Awalnya ya uang-uang kecil yang saya mainin buat judi online. Makin ke sini, jadi kayak maksain. Jual barang, HP, motor, jual ini-itu, cuma buat deposit modal judi," tuturnya.
Jika dihitung-hitung, tambah A, kerugiannya akibat judi online tersebut mencapai ratusan juta sejak pertama kali dirinya coba-coba sampai hari ini.
"Wah, ratusan juta mah ada. Itu ada pengaruh juga ke diri kitanya. Jadi sering ribut sama keluarga, pinjam uang sama teman tapi enggak dibalikin jadinya ribut juga, kacaulah," ujarnya.
Baca juga: Kepala PPATK Ungkap Modus Jual Beli Rekening Untuk Judi Online, Ada Pengepul Masuk Kampung
Saat ini, A diketahui tengah mulai memperbaiki kebiasaan buruknya tersebut
"Sekarang mulai berbenah. Ya meskipun ada perasaan pengin main, tapi saya tahan-tahan. Saya udah habis banyak, nyesel banget," pungkasnya. (*)
Penulis: Aldi M Perdana
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kesaksian Pecandu Judi Online di Tasikmalaya, Sekalinya Menang, Uangnya Cepet Habis, Lupa untuk Apa