News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Petugas Bisikkan Ini ke Jenazah yang Tergantung di Jembatan Cimindi Sebelum Evakuasi, Ini Maksudnya

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Personel Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Harmoko, saat mengevakuasi jasad seorang pria ditemukan tergantung di Jembatan Cimindi, Kota Bandung, Jumat (28/6/2024)

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Harmoko, personel Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mengisahkan ketika menurunkan jenazah pria yang tergantung di Jembatan Cimindi, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/6/2024) pagi.

Saat ditemukan, mata dan mulut jenazah tersebut tertutup lakban hitam. Belum diketahui pasti bagaimana jasadnya bisa tergantung di sana.

Disclaimer dan kontak bantuan

Artikel ini tidak bertujuan mengglorifikasi atau menginspirasi tindakan bunuh diri.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling

Ketika diturunkan, jenazah tersebut belum mengeluarkan aroma tidak sedap.

Baca juga: Mayat Pria Tergantung di Jembatan Cimindi Bandung: Mata dan Mulut Dilakban, Ditemukan Surat Wasiat

"Namun, pakaian jenazah terasa lembab, mungkin karena jenazah sudah tergantung sejak subuh. Lembab karena embun," ujar Harmoko kepada Tribun Jabar melalui aplikasi zoom, Jumat.

Harmoko mengaku sempat menepuk tangan kanan jenazah sesaat sebelum menurunkannya dari flyover. Itu, ujarnya, selalu ia lakukan saat mengevakuasi jenazah.

"Saya menepuk tangan kanan jenazah sambil berbisik, 'ini saya datang membantu, tolong kerjasamanya, supaya dimudahkan'. Cara ini saya selalu lakukan, dan terbukti doa itu bisa memperlancar tugas saya," ujar Harmoko.

Apa yang ia lakukan itu, diakui Harmoko, tidak didapatkannya saat pendidikan dan pelatihan selama jadi personel Damkar.

"Itu terucap spontannya, refleks," ujar Harmoko.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini