Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Batang Moh Fajeri mengatakan Kerusakan rumah banyak terjadi di wilayah Warung Asem, ada di Desa Candiareng, dan Desa Lebo di situ banyak rumah yang roboh.
"Saat ini BPBD masih meluncurkan petugas untuk melakukan kaji cepat, untuk titik gempa berada wilayah daerah Kaliwareng di Kecamatan Warungasem," tuturnya.
Data sementara ada sembilan rumah rusak di wilayah Kecamatan Warungasem. Lalu di Kecamatan Batang, gempa juga mengakibatkan sebagian atap Masjid Agung Darul Muttaqin Batang roboh, kemudian dinding Pendopo kantor Bupati Batang juga rusak.
"Ada sekolah, SMP 7 kelas 7 B juga terjadi roboh, kemudian rumah juga di perumahan ada yang atapnya roboh, di wilayah Kalisalak juga SD roboh," jelasnya.
Data sementara, ada sembilan korban mengalami luka ringan sudah dilakukan perawatan dan penanganan di RSUD Kalisari dan RS QIM. Fajeri menyebut bahwa hasil kajian sementara belum diperlukan untuk pengungsian, namun petugas BPBD tetap bersiaga.
"Untuk gempa ini, masuk dalam kekuatan sedang karena lebih dari 4 MG, kami imbau pada masyarakat tetap waspada, tetap berkoordinasi dengan aparat desa setempat, bila terjadi gempa susulan, jangan panik melakukan tindakan tindakan di luar komando," pungkasnya.
BMKG menyebut gempa yang terjadi di Batang termasuk gempa dangkal akibat dari aktivitas sesar aktif.
"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.
Daryono mengatakan gempa bumi tektonik ini terjadi pada pukul 14.35,24 WIB di wilayah Batang, Pekalongan, dan sekitarnya. Episentrum gempa bumi terletak di daratan dengan kedalaman 6 kilometer.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M 4,4. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,87° LS; 109,75° BT tepatnya di darat pada jarak 5 km arah timur laut Batang, Jawa Tengah, dengan kedalaman 6 km," ucapnya.
"Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Batang, Pekalongan III MMI (Getaran dirasakan seperti truk yang melintas). Kendal II MMI (getaran dirasakan sedikit orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)," ucap Daryono.
"Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hingga hari Minggu, 07 Juli 2024 pukul 14.54 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum ada aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," tambahnya.(Tribun Network/din/fah/wly)