"Sementara info dari dokter yang menangani autopsi mengarah ke asfiksia," ucap Gandha saat dikonfirmasi, Minggu (7/7/2024), mengutip TribunJatim.com.
Untuk luka yang ada di wajah korban, tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan. Baik itu benda tumpul maupun benda tajam.
Dikira Tidur
Adik korban yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), sempat menyelimuti korban yang sudah tak bernyawa.
Setelahnya, adik korban yang tak tahu kakaknya sudah meninggal lantas tidur bersama jasad korban.
"Pukul 05.30 WIB, anak kedua ibu korban yang masih kelas 2 atau 3 SD ini memegang masnya (kakaknya)."
"Terus bilang ke ibunya, "mas kok dingin, tak selimuti ya'. Lalu mereka berdua ini tidur bareng," kata Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah, dilansir TribunJatim.com.
Sementara itu, ibu korban bernama Atin sempat tersandung tubuh korban yang sudah membujur di ruang tamu rumahnya.
Namun, saat itu, Atin mengabaikannya. Ia mengira anaknya itu tengah tidur.
"Ibunya mengira korban tidur setelah dua hari tidak pulang. Karena kebetulan ibunya mengalami gangguang penglihatan," ujar perangkat Desa Urek-urek, Sulaiman Arif saat ditemui, Jumat, mengutip Kompas.com.
Akan tetapi, hingga sore hari korban tak kunjung bangun.
Baca juga: Atin Tak Tahu Anaknya Sudah Meninggal, Siapa yang Masuk Rumah Tengah Malam & Pulangkan Jasad Korban?
Sang ibu yang curiga lantas menggoyang-goyangkan tubuh korban.
Ia pun terkejut mendapati badan anaknya sudah kaku dan dingin.
"Seketika itu, ibu korban teriak, hingga membuat tetangganya berdatangan."
"Berdasarkan keterangan keluarganya, ponsel korban hilang," ungkap dia.