News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sebelum Ditemukan Tewas, Remaja di Malang Sempat Diajak Kekasih ke Puskesmas, tapi Menolak

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyebab kematian S (19), warga Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) masih menjadi teka-teki. Hingga kini belum diketahui penyebab meninggalnya korban.

TRIBUNNEWS.COM - Remaja di Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, berinisial S (19), ditemukan tewas di rumahnya, Jumat (5/7/2024).

Menurut Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah, penyebab tewasnya S diduga mengarah ke gejala asfiksia.

Asfiksia merupakan masalah sistem pernapasan yang diakibatkan oleh rendahnya kadar oksigen di dalam tubuh.

"Sementara info dari dokter yang menangani autopsi mengarah ke asfiksia," kata AKP Gandha Syah ketika dikonfirmasi, Minggu (7/7/2024), dilansir TribunJatim.com.

Kendati demikian, apa yang menyebabkan gejala asfiksia belum diketahui.

Hal ini lantaran hasil autopsi secara resmi belum keluar.

Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kematian S, termasuk melakukan pemeriksaan terhadap sembilan orang saksi.

Pacar Korban jadi Saksi

Gandha Syah mengatakan, salah satu saksi yang diperiksa ialah pacar korban.

Pasalnya, sebelum diantarkan pulang ke rumah dan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, korban terakhir kali dari rumah sang pacar.

AKP Gandha menyebut, sebelum dipulangkan ke rumah, mereka sempat mampir ke Puskesmas Turen, tetapi korban menolak.

"Rumahnya pacar, sempat mampir di depan Puskesmas Turen, tapi korban menolak turun dan minta diantar ke rumah saja," ungkapnya.

Baca juga: Remaja di Malang Tewas di Rumah, Adik Sempat Selimuti Kakak yang Sudah Dingin, Ibu Tersandung Jasad

Adapun saat ditanya mengenai dugaan penyakit yang diderita atau dugaan penyebab S tewas, Gandha Syah belum memberikan jawaban.

Sementara ini, pendalaman mengenai kasus tersebut masih berlanjut.

Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada unsur pembunuhan atau tidak dalam kematian S.

Mengingat meninggalnya korban menjadi teka-teki bagi pihak keluarga.

Diberitakan sebelumnya, ibu korban yang bernama Atin pada Jumat sekitar pukul 02.30 WIB mendengar suara orang membuka pintu di rumahnya.

Ketika itu, Atin mengira yang membuka pintu adalah S karena sudah dua hari anaknya itu tak pulang ke rumah.

Korban yang masih menempuh pendidikan di SMK kemungkinan menikmati waktu liburnya.

Kemudian, pada waktu Subuh, Atin keluar dari kamar dan menuju ke ruang tamu.

Saat itu, dirinya sempat tersandung bagian tubuh korban, tetapi mengabaikannya.

Ia mengira anaknya itu sedang tidur di ruang tamu.

Di sisi lain, Atin juga memiliki keterbatasan penglihatan sehingga tak memeriksa kondisi S lebih lanjut.

Lalu pada pukul 12.00 WIB, ia mencoba membangunkan anaknya yang tertidur di ruang tamu.

Ia lantas menggoyang-goyangkan tubuh korban dan terkejut mendapati badan anaknya sudah kaku dan dingin.

Atin kemudian berteriak meminta tolong kepada tetangganya.

Selanjutnya, tetangga dan pihak kepolisian tiba membawa S ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

Korban tampak mengalami luka di mulut dan pelipis mata.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul: Fakta Baru Tewasnya Pemuda di Malang, Sempat Mampir ke Puskesmas hingga Polisi Periksa Pacar Korban.

(Tribunnews.com/Deni)(TribunJatim.com/Lulul Isnainiyah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini