TRIBUNNEWS.COM - Polisi akhirnya menangkap otak pembakaran rumah wartawan Tribata TV, Sempurna Pasaribu di Jalan Nabung Surbakti, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Rabu (26/6/2024) lalu.
Adalah Bebas Ginting alias BG, orang yang memerintahkan dua eksekutor untuk membakar rumah Sempurna.
Sebelumnya, polisi telah menangkap dan menetapkan dua tersangka RAS (37) dan SYT (36) dalam kasus pembakaran rumah yang menewaskan Sempurna dan tiga anggota keluarganya.
Lantas siapakah BG?
Melansir Kompas.com, BG tercatat sebagai warga Jalan Veteran Gang Sempakata Ujung, Kelurahan Kampung Dalam, Kabanjahe, Tanah Karo.
BG ditetapkan tersangka setelah serangkaian penyidikan 28 saksi dan juga analisis forensik terhadap pola komunikasi antara BG dan YST.
BG memerintahkan YST dan RAS untuk membakar rumah Sempurna.
Ia memberikan uang sebesar Rp 130 ribu kepada dua eksekutor untuk membeli Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Tersangka B memberikan uang Rp 130 kepada RAS untuk dibelikan minyak Pertalite dan Solar yang dicampur dan digunakan membakar rumah korban," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Kamis (11/7/2024).
BG sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) di Sumatra Utara.
Namun, jabatannya itu berakhir pada 2021.
Baca juga: Sosok Otak Pelaku Pembakaran Rumah Wartawan di Karo Sumut: Modal Rp130 Ribu Perintahkan 2 Eksekutor
Demikian disampaikan Sekretaris DPD Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Sumatra Utara, Gabriel Nainggolan.
"DPD Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Sumatra Utara perlu meluruskan pemberitaan terkait dugaan keterlibatan Bebas Ginting (BG) yang disebut sebagai Ketua AMPI Kabupaten Tanah Karo."
"Kami jelaskan kalau Bebas Ginting bukan bagian dari AMPI dan tidak lagi Ketua AMPI Kabupaten Tanah Karo sejak tahun 2021 sesuai keputusan DPD AMPI Sumatra Utara," ujarnya, Selasa (9/7/2024).
Sebelumnya, saat konferensi pers di Polres Karo, Senin (8/7/2024), Kapolda Sumut, Komjen Agung Setya Imam Effendi menyebut, rumah Sempurna dibakar.
Ia mengatakan, SYT dan RAS terekam beberapa kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian, sebelum membakar. Mereka melakukan pengintaian.
Lalu, pelaku SYT membakar rumah korban menggunakan BBM jenis pertalite dicampur solar.
"Titik-titik yang disiramkan itu di bagian depan dan di bagian samping rumah korban yang dekat dengan kamar korban. Kalau di bagian samping tak hanya disemprot, melainkan disiram langsung," ungkapnya, dilansir Tribun-Medan.com.
Pada Kamis (27/6/2024) sekira pukul 03.00 WIB, dari rekaman CCTV terlihat satu tersangka menggunakan sepeda motor datang ke rumah korban.
Setelah turun dari motor, satu pelaku berjalan ke arah rumah korban sambil membawa sesuatu.
Rekan pelaku lantas datang menyusul ke lokasi kejadian dengan mengendarai sepeda motor.
Tak lama kemudian, terlihat api menyala dan kedua pelaku kabur meninggalkan lokasi sekira pukul 03.17 WIB.
Api dengan cepat membakar rumah hingga menewaskan Sempurna beserta tiga anggota keluarganya.
Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara TK II Medan, Ismurizal mengatakan, dari hasil pemeriksaan, keempat korban tewas mengalami luka bakar tingkat 6.
Di mana, hampir semua bagian tubuh keempat korban mengalami kerusakan yang parah.
Baca juga: Ini Tampang Bulang, Mantan Ketua Ormas yang Suruh 2 Eksekutor Bakar Rumah Wartawan di Karo Sumut
"Semua bagian tubuhnya sudah rusak dengan kondisi bagian dalam jaringannya."
"Kemudian kepala sudah meletus dan tulang pun sudah mengalami patah, lukanya cukup maksimal," katanya, Senin (8/7/2024), dilansir Tribun-Medan.com.
Dari hasil pemeriksaan, didapati fakta sebelum tewas terbakar, keempat korban masih dalam keadaan hidup.
Dari hasil autopsi diketahui penyebab kematian korban karena menghirup material kebakaran.
Kerongkongan, saluran pernapasan hingga saluran pencernaan keempat korban terdapat jelaga atau material asap bekas bakaran.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Sebelum Meninggal Terbakar, Dokter Forensik Ungkap Sempurna Pasaribu dan Keluarganya Terhirup Jelaga
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/ Dewantoro, Tribun-Medan.com/Muhammad Nasrul)