Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNNEWS.COM - Minibus rombongan keluarga Yayasan Darul Falah, Surabaya mengalami kecelakaan di Tol Solo-Ngawi tepatnya di Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (13/7/2024) sekitar pukul 03.15 WIB.
Pimpinan Yayasan Darul Falah, Abdul Manan (69) merupakan salah satu dari 6 korban meninggal dalam kecelakaan ini.
Abdul Manan merupakan tokoh berpengaruh di Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya.
Pemkot Surabaya mengirim lebih dari 5 unit ambulans ke RSUD Pandan Arang Boyolali untuk menjemput almarhum Abdul Manan beserta anak dan cucunya.
Menurut istrinya, Luluk Maslicha (66), sang suami juga menjabat sebagai Ketua Rais Syuriah NU Kecamatan Kenjeran, Surabaya, selama enam periode, selama 30 tahun.
Kemudian, Abdul Manan juga diketahui menjabat sebagai Ketua MUI Kecamatan Kenjeran, Surabaya.
"Beliau Ketua Yayasan Pendidikan Darul Falah Surabaya. Jabatan Rais Syuriah NU Kenjeran selama 30 tahun, 6 periode. Ketua MUI Kenjeran. Beliau dikenal sebagai toko agama tokoh masyarakat," katanya saat ditemui Tribunjatim.com di rumah duka, Sabtu (13/7/2024).
Selain itu, Luluk Maslicha (66) menambahkan, suaminya itu juga dikenal sebagai aktif dalam membina beberapa kegiatan keagamaan.
Mulai dari menjadi Khatib sekaligus Imam Salat Jumat di hampir seluruh masjid kawasan Surabaya Utara.
Kemudian, memandu istigasah setiap selesai menunaikan Ibadah Salat Subuh, di masjid utama Yayasan Pendidikan Darul Falah Surabaya, yang berlokasi di kompleks belakang rumah.
"Abah ngimami jumatan di masjid-masjid sesuai jadwal. Iya khatib rutin. Setiap minggu selalu rutin jamaah istigasah rutin setiap habis subuh di musala belakang," jelasnya.
Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut Rombongan Darul Falah, 6 Orang Tewas dan 14 Luka-luka
Peristiwa nahas yang menimpa suami, anak, menantu dan cucunya itu, membuat benak Luluk menyeruak kenangan-kenangan indah di masa lalu.
Salah satunya, saat dirinya bersama sang suami menunaikan ibadah umrah bersama pada pertengahan Bulan Ramadhan, tahun 2023 silam.
Menurutnya kenangan itu, begitu membekas, selain karena bisa beribadah di Mekkah, prosesi ibadah itu dilakukannya bersama sang suami, dalam rombongan kloter jamaah umrah berjumlah sedikit.
"Iya terakhir saya umrah sama abah, 13 hari sebelum puasa tahun kemarin 2023. Cuma 4 orang, kami berasa umrah privat. Pemandunya juga baik dan enak. Kami umrah selama 14 hari," pungkasnya.
Sekadar diketahui, sebuah mobil Elf berpenumpang 22 orang bernopol AG-7810-V, bertabrakan dengan truk di Tol Solo-Ngawi Kilometer 498.800 jalur B, Sabtu (13/7/2024). Akibatnya enam penumpang meninggal dunia dan 14 orang terluka.
Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi mengatakan, dugaan sementara polisi mengenai penyebab kecelakaan maut ini, ditengarai dua kemungkinan, antara mengantuk atau over kapasitas.
Baca juga: Daftar 6 Korban Tewas Kecelakaan Maut di Boyolali, 2 di Antaranya Balita Usia 4 Tahun dan 9 Bulan
"Kita menduga ada beberapa hal. Pertama waktu kejadian kita menduga mengantuk. Kedua apakah over kapasitas sehingga mengakibatkan kurang berfungsinya daya kerja rem itu nanti akan kita kembangkan penyelidikan dan penyidikan dengan mengundang beberapa ahli," ungkap dia kepada wartawan, Sabtu (13/7/2024).
Petrus juga mengatakan, kronologi kecelakaan bermula saat elf berjalan dari arah timur Surabaya dengan tujuan akhir Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kemudian, sekitar pukul 04.00 WIB, elf menabrak truk yang berjalan searah di depannya dan terjadi kecelakaan.
"Insiden menyebabkan enam penumpang meninggal dunia, 14 luka ringan dan dua selamat," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sosok Abdul Manan, Tokoh Ulama di Surabaya Utara yang Terlibat Kecelakaan Maut Elf di Tol Solo-Ngawi