TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pelajar di Kota Bogor diduga menjadi korban penembakan oleh oknum polisi. Korban yang berinisial GR mengalami luka tembak di bagian dada.
Keluarga korban, Siti Cholilah menceritakan kronologis tertembaknya pelajar yang tengah menjalani perawatan medis di RS PMI Kota Bogor.
Baca juga: Kasus Penembakan Donald Trump: Aparat Seharusnya Bisa Cegah Pelaku 6 Menit sebelum Menembak
Awalnya Siti mendapatkan informasi bahwa korban mengalami luka tusuk, namun setelah melihat luka tersebut ia meragukannya.
"Lukanya itu kaya semacam peluru masuk ke badan. Lukanya itu dari belakang tembus ke depan," kata Siti seperti dikutip dari X (dulu Twitter) Radio Elshinta, Sabtu (20/7/2024).
Baca juga: Amnesty International Indonesia Kutuk Penembakan Advokat Pembela HAM Yan Warinussy
Dikatakannya, ada seorang polisi yang berbicara kepadanya bahwa aparat pada saat kejadian membantah menembak korban. Polisi tersebut mengaku mengarahkan tembakan ke arah atas.
"Polisi itu mengaku menembak ke atas sebanyak tiga kali," ujarnya.
Namun ia juga mendengar cerita dari rekan korban bahwa ada seorang polisi yang menodongkan pistol ke arah depan. Teman korban itu mengaku suara tembakan dari pistol oknum polisi.
"Pas tembakan kedua dia dengar korban menjerit, tapi tidak tahu itu tembakan atau apa. Lalu korban berlari ke arah salah satu restoran," tuturnya.
Pada saat itu, korban disebut Siti masih dalam keadaan sadar. "Tapi lama-lama matanya gelap dan banyak darah. Dalam keadaan pingsan dia dilarikan ke PMI," katanya.
Baca juga: Kerabat Korban Peringati Tragedi 10 Tahun Penembakan Pesawat MH17
Hingga berita ini ditayangkan, Tribunnews.com masih berupaya meminta konfirmasi ke pihak terkait.