Ia mengatakan bahwa perkataannya tersebut hanya bercanda tak bermaksud merendahkan profesi jurnalis.
Dodi pun mengaku khilaf atas apa yang diperbuatnya.
"Saya prihatin dan saya sangat bersalah dan mohon maaf. Yang saya lakukan itu khilaf dan tidak ada maksud apa-apa,"
"Intinya saya sedang bercanda saja, tapi kejadiannya jadi seperti ini," kata Dodi.
Ia pun berharap, permasalahan ini bisa diselesaikan dengan baik-baik dan tak terulang di kemudian hari.
Kabidhumas Polda Sulteng, Kombes Djoko Wienartono juga menuturkan bahwa Dodi hanya bercanda saat menanyakan soal ponsel yang dipakai Syamsuddin.
Ia menuturkan, antara Dodi dan Syamsuddin sudah selesai masalahnya dan diselesaikan secara kekeluargaan.
"Polda Sulteng selalu berkomitmen untuk menjalin hubungan yang baik dengan insan pers dan siap menerima kritik dan saran untuk perbaikan kinerja Polda Sulteng," ucap Kombes Pol Djoko Wienartono.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Tolak Wawancara Pakai Ponsel Pintar, Dirlantas Polda Sulteng: Suruh Direkturmu Belikan HP Canggih
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunPalu.com, Priyatno)(Kompas.com, Erna Dwi Lidiawati)