TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswi SMPN 1 Sindangbarang, Cianjur, Jawa Barat, berinisial AD (12) mengalami perundungan di sekolah.
Aksi perundungan dilakukan siswi SMP lain saat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Kini korban masih dirawat di RSUD Cianjur dan diharuskan menjalani CT scan untuk pemeriksaan lebih lanjut,
Ayah korban, Dian, menyatakan CT scan ditunda lantaran keluarga tak punya biaya.
"Biaya CT scan di RSUD Cianjur itu sebesar Rp6 juta, saya belum punya uang sebesar itu sehingga sekarang harus dirawat inap dulu."
"Anak saya mengalami luka karena dipukul oleh seorang siswi baru di bagian punggung, hingga terjatuh," bebernya, Senin (22/7/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Hingga saat ini orang tua pelaku belum membesuk korban untuk melihat kondisinya secara langsung.
"Saya tidak akan menuntut apa pun, saya ingin orang tua pelaku untuk menjunguk saja," lanjutnya.
Awalnya korban sempat dibawa ke Klinik Saraf dan dirujuk ke RSUD Cianjur.
"Tidak hanya luka dibagian pinggul, tapi anak saya sekarang juga mengalami demam tinggi dan mengakibatkan ruam di bagian tangannya, serta masih mengalami trauma," katanya.
Ia menjelaskan anaknya mengeluh sakit saat pulang sekolah pada Kamis (18/7/2024).
Baca juga: Perundungan Siswi Baru di SMPN 1 Sindangbarang Cianjur, Korban Alami Trauma dan Dirawat di RS
"Dalam keadaan sakit anak saya pun pulang sedirian, lalu pada sekitar pukul 14.00 WIB, anak saya mengeluhkan sakit pada saat buang air kecil, Saat itu baru menceritakan bahwa dirinya telah mendapatkan tindak kekerasan," tuturnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan rontgen, terdapat luka memar di pinggul kiri.
"Saat dilakukan rontgen pun saya mengeluarkan uang pribadi, karena kekerasan tidak diakomodasi BPJS," katanya.
Disdikpora Lakukan Penyelidikan
Kabid SMP Disdikpora Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin, telah membentuk dua tim untuk menyelidiki dugaan kasus perundungan.
"Informasi sementara iya mereka (kepala sekolah dan guru) membenarkan kejadianya. Untuk lebih mengetahuinya lebih jelas besok saya akan mendatangi sekolah tersebut," ucapnya, Minggu (21/7/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Dua tim yang dibentuk ditugaskan untuk mendatangi sekolah dan rumah sakit tempat korban dirawat.
Baca juga: Motif Perundungan Siswi SMP di Sumedang, 4 Pelaku Ditangkap, Korban Dianiaya di Kebun
"Besok rencanakan korban akan kita bawa ke RSUD Cianjur untuk diperiksaan lebih lanjut lagi, meski sebelumnya sempat dibawa ke rumah sakit di Sukabumi," lanjutnya.
Sebelumnya, paman korban yang berinisial Y (35) mengaku kecewa dengan kegiatan MPLS di SMPN 1 Sindangbarang yang masih menggunakan kekerasan.
Akibat perundungan yang dilakukan siswi lainnya, korban mengalami luka-luka hingga trauma.
Awalnya korban sempat mengikuti kegiatan fashion show di sekolah.
Korban kemudian dihampiri siswi lainnya dan langsung mendapat pukulan di punggung.
"Tindakan kekerasan yang dialami keponakanya itu merupakan puncaknya, karena sebelumnya juga sempat mengalami perundungan lain dari pelaku yang sama," bebernya.
Meski sudah diingatkan teman-temannya, pelaku tetap melakukan aksi perundungan.
Baca juga: KPAI Minta Masa Pengenalan Sekolah Tak Diisi Kekerasan dan Perundungan
Setelah kejadian itu, korban tidak berani ke sekolah.
Menurutnya, pihak sekolah harus bertanggung jawab lantaran aksi perundungan terjadi saat kegiatan MPLS.
"Pengawasan dari pihak sekolah kemana bisa sampai seperti itu. Bahkan sebelumnya sempat ada intervensi ke keluarga korban untuk tidak melapor kemana-mana," katanya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul AD Siswi Baru Korban Perundungan di SMPN 1 Sindangbarang Cianjur Sempat Tak Bisa Jalan
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Fauzi Noviandi)