News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Skenario Anak di Bekasi Tutupi Pembunuhan Ayah, Bilang Korban Selingkuh Transfer Uang ke Cewek

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah kronologi pembunuhan ayah di Setu, Bekasi yang dihabisi oleh istri dan anaknya sendiri karena utang dan sakit hati.

"Waktu itu sebenarnya udah mau dilaporin, tapi bapak saya (ayah korban) tidak mau (jenazah diautopsi)," ungkap Wahyudi.

Fakta pun akhirnya terungkap di hari ke-12 kematian Asep.

Bermula saat Wahyudi dihubungi perusahaan pinjaman online terkait utang yang diajukan korban.

Pihak perusahaan pinjaman online mengabarkan, korban mengajukan pencarian uang.

Hal yang membuat janggal adalah pengajuan pinjaman online itu bertepatan dengan hari Asep meninggal.

"Terus pihak pinjolnya bilang minta surat kematian sambil nanya meninggalnya tanggal berapa saya jawab tanggal 27, terus dia heran tanggal 27 Juni itu dia baru pencairan dari situ ketahuannya," bebernya.

Belakangan terungkap, pinjaman itu diajukan oleh anak tertua korban yang menjadi pelaku pembunuhan.

Pengajuan pinjaman online itu dilakukan setelah tiga pelaku menghabisi korban.

"Mencekik dan memukul sehingga korban meninggal dunia, pelaku lalu mengambil handphone korban untuk transaksi pinjaman online," kata Kapolres Metro Bekasi, Twedi Aditya Bennyahdi.

Pinjaman dilakukan dengan dua kali pengajuan. Pertama sebesar Rp 13 juta, kedua Rp 43 juta.

"Ini ditransfer rekening milik pelaku Silvia kemudian ke rekening HP," imbuh dia.

Baca juga: Kesaksian Adik Bos Aksesoris di Bekasi, Motif Pembunuhan Bukan Ekonomi, Korban Dibunuh saat Tidur

Motif Pembunuhan

Adapun motif pembunuhan ini karena utang dan sakit hati.

Juhariah diketahui memiliki banyak utang, tapi suaminya tak mau melunasi utang tersebut.

"Istri korban ini ada beberapa utang ke teman-temannya, korban tidak bersedia untuk melunasi, dikasih nafkah juga menurut dia (pelaku) tidak cukup," ungkap Twedi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini