"Kedua, kita jangan lewatkan momen Pilkada 2024. Apa maksudnya, ini harus menjadi gerakan politik. Silahkan teman-teman membuat MOU atau perjanjian dengan para calon, siapapun calonnya. Bahwa teman-teman akan dukung siapapun Calon Wali Kota Surakarta yang mau teken tandatangan bahwa tahun 2025 Solo benar-benar akan dijadikan Kota Layak Anak Paripurna."
"Sehingga kalau dia terpilih dia punya utang. Nanti datengin, komitmennya mana pak. Jadi lakukan upaya politis dengan cara mengundang para calon kandidat Wali Kota Surakarta untuk MOU Solo menjadi Kota Layak Anak Paripurna," bebernya.
Baca juga: Surakarta Raih Penghargaan Toleransi di National Week of Tolerance
Cara terakhir yakni melalui DPRD dan Sugeng sebagai wakil rakyat menyatakan komitmennya untuk mengawal agenda Solo menjadi Kota Layak Anak Paripurna.
"Ketiga, bisa teman-teman melalui lembaga DPRD. Kalau itu InsyaAllah saya Alhamdulillah terpilih kembali di periode besok. Jadi saya akan tetap mengawal agenda ini semaksimal saya bisa."
"Untuk memastikan bahwa komitmen kita bersama ini, mari kita dorong Solo sebagai pionir untuk menjadi Kota Layak Anak Paripurna. Kalau Solo sudah, InsyaAllah akan memiliki efek domino yang cukup kuat kepada daerah lain," pungkasnya.
Sebagai informasi, Diskusi Publik Solo SOS yang bertajuk 'Cegah Solo Jadi Rungkad: Saatnya Buat Kebijakan Yang Sehat' merupakan acara yang diselenggarakan beberapa komunitas.
Di antaranya ada dari Pemuda Penggerak, Yayasan Kakak, serta Indonesian Youth Council For Tactical Changes (IYCTC).
Selain Wakil DPRD Kota Surakarta, Sugeng Riyanto, turut hadir juga Ketua Bappeda Surakarta Tulus Widajat, Ketua Yayasan Kakak Shoim Sahriyati, CEO IYTC Lisa Lu, Ketua IYCTC Manik Marganamahendra, Wakil Ketua Pemuda Penggerak Aprilia Dian, serta Bakal Calon Wali Kota Surakarta Her Suprabu.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)