Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNNEWS.COM - Penyebab kematian ibu dan anak yang ditemukan tinggal kerangka di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, belum terungkap.
Penyidik masih melakukan identifikasi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Ibu dan anak bernama Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Immanuel (24) diduga menuliskan pesan sebelum meninggal di tembok.
Tulisan tersebut ditujukan untuk suami Indah, Mudjoyo Tjandra.
Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menganalisa tulisan yang ada pada tembok rumah tersebut, tetapi untuk maknanya memang terkait kekecewaan pada keluarga dan kehidupan.
"Isinya terkait kekecewaan, (masalah) kekeluargaan, dan terkait dengan kehidupan. Jadi cuma sebatas itu, tapi kita masih menunggu hasil analisa," ujarnya saat ditemui di Mapolres Cimahi, Kamis (1/8/2024).
Analisa tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa itu merupakan tulisan dari ibu dan anak tersebut, sehingga pihaknya akan mencocokkan tulisan di tembok dan tulisan yang lainnya.
"Kita tunggul hasil analisa karena yang pertama, kita harus mencocokan tulisan yang ada di dinding itu sama dengan tulisan yang dibuat mereka sehari-hari," kata Tri.
Tulisan pertama merupakan pesan ibu yang meminta rumah dijadikan masjid.
"Aku minta rumah ini diwakafkan untuk mesjid Tanimulya. Kalau Mudjoyo Tjandra tidak menyerahkan untuk didirikan mesjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk warga RT 10. Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi mesjid atas kematian saya."
Tulisan selanjutnya berisi curhatan Indah yang ditelantarkan Mudjoyo.
Baca juga: Mengapa Tak Tercium Bau saat Ibu dan Anak Tewas hingga jadi Kerangka? Warga Tak Curiga
Selama ini mereka tak pernah diberi nafkah lantaran Mudjoyo memilih menikah lagi dengan istri ketiganya.
"Jikalau kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketiga mu nanti. Aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan? Yang dari Ciamis yang foto bersamamu itu."