News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Detik-detik Evakuasi Bayi yang Disandera Ayah Kandung di Pinrang, Pelaku Positif Narkoba

Editor: Abdul Muhaimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap layar viral video Kapolres Pinrang menangis saat selamatkan bayi yang disandera Ayahnya di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

TRIBUNNEWS.COM - Bayi berusia 1 tahun 2 bulan disandera dan dianiaya ayah kandungnya selama 16 jam.

Korban disandera di rumah yang terletak di Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang, Sulawesi Selatan.

Ayah yang bernama Sandi (25) telah ditangkap dan menjalani pemeriksaan.

Terungkap Sandi positif mengkonsumsi narkoba.

Proses penyelamatan balita membuat Kapolres Pinrang, AKBP Andiko Wicaksono menangis haru.

Andiko menceritakan, selama proses penyelamatan sandera itu, pihaknya terus berusaha untuk melakukan dialog kepada pelaku yang posisinya berada di dalam rumah bersama korban.

"Kami memanfaatkan semua potensi yang ada, baik dari keluarga dan anggota. Kami terus melakukan itu untuk mengetahui perkembangan di dalam," kata Andiko kepada Tribun-Timur.com, Senin (5/8/2024).

Diketahui, pelaku menyandera korban pukul 19.00 Wita, Minggu (4/8) hingga 10.00 Wita, Senin (5/8), yang dilakukan di rumahnya di Desa Massulowalie, Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang.

Andiko mengungkapkan, pihaknya sempat kehilangan kesabaran dan berniat melakukan penindakan saat pelaku terus menerus melakukan kekerasan terhadap korban hingga suara jeritan korban terdengar sampai luar rumah.

Namun, dirinya mengurungkan niatnya itu dan tetap melakukan dialog kepada pelaku demi menjamin keselamatan korban.

"Terus terang kami hampir kehilangan kesabaran. Kami sudah sempat mau melakukan upaya penindakan, karena saat di lokasi sampai pukul 02.00 Wita pelaku terus melakukan kekerasan kepada anaknya (korban), suara jeritannya sampai keluar," ungkapnya.

Baca juga: Motif Ayah di Pinrang Sandera Bayi 16 Jam, Kirim Video Penganiayaan dan Ancaman Pembunuhan ke Istri

"Tapi karena pertimbangan keselamatan kami tidak melakukan penindakan dan terus melakukan negosiasi. Iya, pelaku meminta agar jangan sampai ada polisi masuk rumah, dengan ancaman akan membunuh anaknya," ucapnya.

Tidak sampai di situ, polisi juga berusaha membujuk pelaku agar memberikan susu kepada korban. Namun hal itu sempat ditolak oleh pelaku.

Baru pada percobaan kedua, pihak keluarga berhasil mengirimkan susu untuk korban dan hal tersebut disetujui oleh pelaku.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini